Sebanyak 11 gunungan kupat yang disediakan untuk memeriahkan Grebeg Syawal di Sido Guro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (23/7). Ratusan pengunjung berebutan gunungan kupat yang direnggo dengan buah-buahan maupun sayuran.
Sejak sekitar pukul 08.00 ratusan pengunjung grebeg syawalan sudah berdatangan di lokasi Sido Guro untuk menonton Grebeg Syawal tahun 2015 ini. Pembukaan Grebeg Syawal dihadiri para pejabat Muspida Kabupaten Klaten. Bupati Klaten H Sunarna tidak nampak hadir, namun isterinya Hj Yani Sunarna hadir, nampak duduk di kursi yang berada di barisan depan. Pejabat Muspida Klaten yang hadir adalah Letkol Thomas Heru, perwakilan dari Polres Klaten. Nampak hadir dalam acara Grebeg Syawal antara lain Asisten Bupati Klaten bagian pembangunan Purwanto AC, Asisten 2 Bambang Sigit, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga, Kepala Dinas Pendidikan Pantoro, Kepala Satpol PP Slamet Widodo, dan pejabat lainnya. Para Camat se Kabupaten Klaten dan beberapa kepala desa juga menghadiri grebeg syawal tersebut.
Sebelum pembukaan Grebeg Syawal dimulai, gunungan kupat yang jumlahnya 11 ditaruh di bawah dekat pintu utama masuk lokasi Rowo Jombor. Gunungan kupat tersebut dibuat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten, PDAM, Perusda Aneka, BKK, RSI, Percetakan, BRI, Amigo, Bank Klaten, dan Bank Jateng. Kemudian gunungan kupat tersebut untuk prosesi diarak ke bukit Sido Guro oleh petugas yang mengenakan pakaian kejawen.
Kepala Dinas Pariwisata, Pariwisata, dan Olah Raga Kabupaten Klaten Joko Wiyono, dalam laporannya mengungkapkan tujuan diadakan Grebeg Syawal untuk melestarikan tradisi syawalan. Dalam Grebeg Syawal ini menjadi media untuk saling bertemu, berkumpulnya sanak kadang, untuk saling silaturahmi, saling bermaaf-maafkan dalam nuansa perayaan hari raya Idul Fitri.
Lebih lanjut Joko Wiyono menuturkan, dalam tradisi syawalan di Jimbung dan Rowo Jombor juga digunakan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat sekitar tempat wisata Jimbung dan Rowo Jombor. Dalam kesempatan tradisi syawalan dapat menjadi media untuk menjual aneka kerajinan. Sehingga dapat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menjual show venir.
Bupati Sunarna dalam sambutannya yang dibacakan oleh Purwanto AC antara lain mengungkapkan perlunya tradisi syawalan di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, dan di Rowo Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat mesti dilestarikan terus. Dalam sambutannya, Bupati Sunarna juga mengupas simbol-simbol ketupat yang dibuat setiap tradisi Syawalan.
Selesai upacara pembukaan dengan ditandai penyerahan berbagai makanan dalam tampah pada Purwanto AC, langsung dilakukan rebutan gunungan ketupat oleh para pengunjung. Suasana cukup meriah karena diiringi musik Band Dangdut Kharisma dari Surakarta. Para penyanyi yang tampil dalam pentas itu adalah Rita Ratu Tawon, Ayuk Kania, Lia Kapocimo, Dewi Arimbi, Santi Mayora, dan seorang penyanyi laki Mr Choy. Penampilan penari latar dari kelompok Wilis yang berjumlah lima gadis cantik menambah semaraknya Grebeg Syawal di bukit Sido Guro. Menurut beberapa pengunjung, sehari sebelumnya diramaikan group musik dangdut Sera.