BERITA KLATEN – Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Barenglor, di Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghantar terciptanya Pelajar Pancasila.
Demikian dikatakan Kepala SD Negeri 1 Barenglor Wiwik Dwi Astuti ketika ditemui di kantornya, Jumat (3/9/2021) siang. Lebih lanjut ia mengungkapkan, semangat untuk mewujudkan SD Negeri 1 Barenglor terus meningkatkan mutu pendidikan karena SD Negeri 1 Barenglor satu-satunya SD Negeri di Kecamatan Klaten Utara yang menjadi sekolah penggerak.
Sekolah penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia yamg berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya profil Pelajar Pancasila. Sebagai profil Pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Kemudian, lanjut Wiwik Dwi Astuti, program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi mencakup literasi dan numerasi, serta karakter, diawali dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul bagi kepala sekolah dan guru.
Kepala SD Negeri 1 Barenglor menandaskan program sekolah penggerak merupalan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program sekolah penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Prgram dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga sekolah di Indonesia menjadi program sekolah penggerak.
Bagi sekolah penggerak pada awalnya dilakukan pelatihan diikuti kepala sekolah, dan beberapa guru yang masuk tim pembelajaran. Tim pembelajaran ini yang melakukan in house treaning.(IHT) bagi guru-guru sekolah penggerak tersebut. Di sinilah adanya merdeka belajar, merdeka mengajar.
Yang menjadi landasan filosofi kurikulum operasional SD Negeri 1 Barenglor adalah menurut Ki Hajar Dewantoro pendidikan merdeka itu budaya upaya untuk memajukan hidup, tambahnya budi pekerti (rasa, karsa, roh) dan badan anak pengajaran teladan dan pembiasaan jangan disertai perintah dan paksaan.
Pendidikan menjadi landasan pendidikan peradaban bangsa. Inti dari filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah perubahan. Kebudayaan itu dinamis tidak statis. Pertukaran kebudayaan memperkuat identitas masing-masing kebudayaan. Nilai-nilai kemanusiaan adalah sumbu esensiel kebudayaan.
Dalam sekolah penggerak level atau tataran pendidikan terbagi menjadi 6 fase. Ialah fase A gabungan kelas 1 dan 2, fase B gabungan kelas 3 dan 4, fase C gabungan kelas 5 dan 6, fase D gabungan kelas 7 – 9, fase E terdiri kelas 10, dan fase F gabungan kelas 11 – 12.
Wiwik Dwi Astuti mengatakan bersama para guru berkomitmen berjuang penuh semangat karena SD Negeri 1 Barenglor menjadi sekolah penggerak. Upaya melakukan penguatan meningkatkan mutu pendidikan terus diperjuangkan.
Terkait dengan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka, Wiwik Dwi Astuti mengatakan siswa yang mengikuti adalah kelas 4, 5, dan kelas 6. Jadwalnya hari Kamis (2/9) kelas 6, Jumat (3/9) siswa kelas 5, dan hari Sabtu (4/9) siswa kelas 4. Pelaksanaan dilakukan secara shift. Shift pertama pukul 07.30 – 09.30, dan shift ke-2 pukul 10.00 – 12..00. Pelaksanaan uji coba PTM berjalan lancar. (ksd)