BERITA KLATEN – Setelah 3 tahun tidak ada bersih desa karena pandemi Covid, tradisi Bersih Desa di Plataran Sendang Simbar Joyo, Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah diselenggarakan seperti biasanya, namun secara climen (sederhana).
Demikian dikatakan Kepala Desa Jonggrangan Sunarno, ketika ditemui di rumahnya sesaat sebelum dimulai kegiatan tradisi bersih desa di Plataran Sendang Simbar Joyo, Desa Jonggrangan, Jumat (21/7/2023) siang pukul 13.00.
Lebih lanjut ketika diwawancarai wartawan Sunarno mengatakan, pada masa pandemi Covid lalu, pada bulan Jawa Suro tetap dilaksanakan kenduri, dengan jumlah peserta kondangan/kenduri terbatas dan menggunakan masker. Kemudian pada hari Jumat ini setelah masuk Bulan Suro, setelah kondisi Covid sudah mereda diselenggarakan bersih desa secara climen.
“Dulu waktu kondisi normal, bersih desa di lokasi Sendang Simbar Joyo diselenggarakan secara meriah. Diadakan kirab budaya yang diawali dari Balai Desa Jonggrangan menuju plataran Sendang Simbar Joyo. Untuk tetap nguri-nguri tradisi Bersih Desa Jonggrangan hari ini dilakukan secara climen. Tahun depan kalau kondisi sudah normal, aman dapat diselenggarakan yang meriah,”tutur Sunarno.
Sunarno mengatakan, kegiatan tradisi nguri-uri bersih desa di Desa Jonggrangan menjadi wahana kebersamaan untuk menjalin persatuan kesatuan bagi warga masyarakat Jonggrangan prular (beragam). Dalam kegiatan bersih desa Jonggrangan yang climen melibatkan tokoh masyarakat dari lintas agama. Dalam bersih desa Jonggrangan secara climen/sederhana ini banyak kaum melenial/muda yang hadir. Tentunya ini menjadi estafet untuk nguri-uri tradisi bersih desa yang diturunkan dari orang tua dulu.
Ketua panitia bersih desa Jonggrangan Slamet Riyadi, dalam laporannya antara lain mengatakan kegiatan bersih-bersih di sekitar lokasi Sendang Simbar Joyo sudah dimulai hari Kamis (20/7/2023). Tidak lupa Slamet Riyadi mengucapkan selamat datang pada tokoh-tokoh masyarakat Desa Jonggrangan. Tidak lupa juru kunci Sendang Simbar Joyo Sukasno dan Sukman juga disapa, dan Kepala Desa Jonggrangan juga disapa.
Setelah dilakukan doa kenduri yang dipimpin oleh Modin Haryoko, para warga masyarakat Desa Jonggrangan yang hadir terdiri orang tua, kaum muda, anak-anak terus menikmati makanan kenduri, untuk ngalab berkah.
Suasana terasa meriah karena ada alunan karawitan yang mengiringi tarian gambyong yang dimainkan oleh 3 orang gadis. Penampilan Gareng dari Karanganyar menambah semaraknya suasana bersih desa di Desa Jonggrangan.
Salah seorang bapak warga asli Desa Jonggrangan yang sudah nampak tua, mengatakan pada Berita Klaten bahwa Sendang Simbar Joyo dianggap keramat oleh warga masyarakat Desa Jonggrangan.(ksd)