Search

741 Guru Lulus PLPG Ikuti Pembinaan

Sebanyak 741 orang guru yang telah lulus PLPG tahun 2014 mengikuti pembinaan di GOR Gelarsena Klaten, Selasa (17/2). Peserta PLPG tahun 2014 yang tidak lulus sebanyak 67 orang guru.
Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Sudirno ketika menyampaikan laporan dalam pembinaan guru lulus Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) tahun 2014. Lebih lanjut dikatakan, guru yang telah lulus PLPG tahun 2014 adalah guru taman kanak-kanak {TK) ada 344 orang, guru sekolah dasar (SD) 258 orang, guru sekolah luar biasa (SLB) sebanyak 14 orang, guru sekolah menengah pertama (SMP) 45 orang, guru sekolah menengah atas (SMA) ada 15 orang, dan guru sekolah menengah kejuruan (SMK) sebanyak 65 orang. Laporan yang disampaikan Sudirno, guru yang dikirim mengikuti PLPG tahun 2014 sebanyak 808 orang terdiri guru TK hingga SMA/SMK. Prosentase yang lulus ada 91,7 %, dan yang tidak lulus ada 8,3%. Dari jumlah 808 orang guru mengikuti PLPG tersebar di beberapa universitas antara lain di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Negeri Yogyakarta (UNJ), di Universitas Semarang, dan di Universitas Surabaya.

Hadir dalam pembinaan guru lulus PLPG tersebut antara lain Bupati Klaten H Sunarna, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Pantoro, Kepala Bidang PMPTK Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten H Muzayin, Kepala Bidang Dikmenum Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Wahono, Kepala Bidang Dikdas Dinas Pendidikan Bambang Teguh Setya, dan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten Joko. Juga hadir para kepala UPTD Pendidikan se Kabupaten Klaten, beberapa kepala SMA, dan lainnya. Para guru yang telah lulus PLPG tahun 2014 memakai baju putih dan bawah rok atau celana warna hitam. Mereka penuh perhatian mendengarkan pengarahan dari Kepala Dinas Pendidikan Pantoro, dan Bupati H Sunarna.

Pantoro dalam pengarahannya antara lain mengatakan, anda yang dikodratkan menjadi guru mestinya merasa bersyukur. Panggilan sebagai guru merupakan tugas mulia, karena akan mempersiapkan generasi muda untuk kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panggilan sebagai guru hendaknya menjadi pendidik yang profesional. Dalam mempersiapkan anak atau generasi muda yang mandiri. Pendidikan akhlak pada anak-anak mesti diutamakan, karena ini untuk membentuk karakter anak kelak dewasa. Maka dalam tugasnya sebagai pendidik guru harus memberi sikap teladan yang baik.

Tentunya tindakan guru yang berakhlak baik. Pantoro dalam sambutannya menekankan pendidikan karakter anak diutamakan.
Menyinggung turunnya dana sertifikasi ada prosesnya. Mulai mengikuti PLPG sampai lulus dapat sertifikasi sebagai guru yang profesional. Kemudian ada proses pemberkasan yang mesti dikirim ke Kemendiknas. Bukan kalau sudah lulus PLPG terus serta merta mendapat tunjangan sertifikasi. Pantoro menganalogikan bukan seperti kalau minta uang pada orang tua. Begitu minta langsung diberi. Ia tegaskan turunnya tunjangan sertifikasi ada prosesnya. Begitu uang dikirim dari pusat ke Kabupaten Klaten, terus ada aturan pengelolaanya. Kemudian DPPKAD yang akan memproses tunjangan profesi guru sampai pada guru yang mempunyai hak menerima tunjangan profesi.

Bupati H Sunarna dalam sambutannya mengawali dengan mengungkapkan tunjangan sertifikasi untuk meningkatkan profesional atau kompetensi guru. Guru mempunyai tugas mendidik anak yang belum pandai menjadi anak pandai, sehingga dapat mandiri. Pesanya pada guru yang mengikuti pembinaan nantinya bila sudah mendapat tunjangan sertifikasi sebagai profesi guru jangan sampai menimbulkan kerusakan keluarga. Kehidupan keluarga mesti dijaga keharmonisan dan kesetiaan.

Dana untuk kegiatan pembinaan para guru yang telah lulus PLPG tahun 2014 ini adalah swadana. Semangatnya, dari guru untuk guru. (p.kusdinarno)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar