BERITA KLATEN – Buku garapan Purwadmadi berjudul Bondan Nusantara Mewajah Kethoprak Indonesia diluncurkan oleh Dian Lakshmi di Ruang Bima Kantor Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (26/11/2021) siang.
Peluncuran atau launching buku Bondan Nusantara Mewajah Kethoprak Indonesia dilakukan secara luar jaringan (luring) dan secara dalam jaringan (daring). Tamu yang diundang langsung/luring dan secara daring terbatas. Tamu yang hadir langsung tatap muka adalah Dian Lakshmi Pratiwi, Koes Yuliadi, Bondan Nusantara, Purwadmadi yang bertindak sebagai moderator dalam peluncuran buku tersebut, dan beberapa orang pemerhati seni kethoprak di Yogyakarta.
Juga hadir dalam jaringan (daring) saat peluncuran Buku Bondan Nusantara Mewajah Kethoprak Indonesia adalah Edy Sulistyanto sebagai penggerak kethoprak pelajar di Klaten, Jawa Tengah yang saat itu sedang berada di Melbourne, Australia. Selain Edy Sulistyanto adalah Barbara Hatley yang menulis pengantar Buku Bondan Nusantara yang berada di Australia juga, dan beberapa orang pemerhati kethoprak dari Yogyakarta maupun dari Klaten.
Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dian Lakshmi, dalam sambutannya antara lain mengungkapkan terima kasih adanya Buku Bondan Nusantara Mewajah Kethoprak Indonesia. Dian Lakshmi menegaskan adanya buku tersebut akan mengisi Rumah Maestro manusia-manusia unggul di Yogyakarta. Buku Bondan Nusantara Mewajah Kethoprak Indonesia dapat menjadi rujukan Bondanisasi Kethoprak, karena sebagai poin-poin inspirasi kedepan.
Dian Lakshmi juga menengarai pengalamannya Bondan Nusantara sebagai pemain, sutradara, pelatih, analis dalam dunia kethoprak mewarnai generasi senior lebur dengan generasi sekarang. Bondan Nusantara yang malang melintang terjun di dunia seni kethoprak sejak masa remaja menjadi pemain kethoprak, sekarang sebagai sutradara, analis, orator seni kethoprak kedepan akan dikonsepkan sebagai pegangan system penggarapan seni kethoprak yang diidealkan.
“Berproses dalam kethoprak suatu entitas pertunjukan. Kolaborasi merupakan prinsip yang dibutuhkan dalam pertunjukan seni kethoprak,”tutur Dian Lakshmi Pratiwi.
Setelah Dian Lakshmi selesai menyampaikan sambutan, kemudian Purwadmadi mohon pada Dian Lakshmi untuk menetapkan secara resmi peluncuran Buku Bondan Nusantara Mewajah Kethoprak Indonesia pada pukul 13.56.
Kesempatan Edy Sulistyanto menyampaikan sambutannya, antara lain ia mengatakan semakin lama kenal Bondan Nusantara Edy Sulistyanto semakin kagum pada Bondan Nusantara. Maka Edy Sulistyanto berkeinginan kuat untuk membuat buku mengenai sepak terjangnya dalam berkesenian kethoprak.
“Mas Bondan Nusantara yang rendah hati, menunjukkan karakter orang jawa asli. Berkiprahnya dalam dunia seni kethoprak sangat pantas diabadikan dalam buku. Karena Buku Bondan Nusantara sudah selesai, dan sekarang resmi diluncurkan, saya merasa lega,”tutur Edy Sulistyanto nampak bahagia.
Pada kesempatan Koes Yuliadi yang Dosen ISI Yogyakarta menyampaikan komentar-komentar pada Buku Bondan Nusantara yang tebalnya ada 448 halaman. Koes Yuliadi antara lain mengatakan penulis buku Bondan Nusantara adalah journalis yang menyampaikan reportase mengenai Bondan Nusantara. Koes Yuliadi juga mengatakan penulis buku Bondan Nusantara belum melengkapi reportase mengenai kesenangan-kesenangan Bondan Nusantara.
Barbara Hatley yang diundang lewat daring dalam sambutannya mengatakan selamat atas peluncuran Buku Bondan Nusantara. Ucapannya selamat diungkapkan beberapa kali.
Parwadmadi menjelang berakhirnya acara peluncuran Buku Bondan Nusantara mengatakan hasil jual Buku Bondan Nusantara akan digunakan untuk produk sineprak. Tentunya produk sineprak bagi kaum muda.
“Pak Edy Sulistyanto “Amigo” inisiator Buku Bondan Nusantara Mewajah Kethoprak Indonesia yang dicetak oleh PT Intan Sejati Klaten tidak mau menerima uang hasil jual Buku Bondan Nusantara, maka uang hasil jual buku tersebut akan digunakan membeayai produk sineprak bagi anak muda,”kata Purwadmadi.(ksd)