BERITA KLATEN – Pengurus OSIS Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Jogonalan perannya dominan dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru jumlahnya ada 288 siswa.
Demikian dituturkan Endah Sulistyowati, selaku Kepala SMP Negeri 1 Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ketika ditemui di kantornya pada hari ke-3 pelaksanaan MPLS siswa kelas 7, Rabu (13/7/2022) pagi.
Sampai hari ke-3 pelaksanaan MPLS di SMP Negeri 1 Jogonalan berjalan lancar dan kondusif. Para siswa kelas 7 nampak nyaman dan gembira. Pengurus OSIS yang terlibat pendampingan pada siswa kelas 7 nampak suka cita. Kakak kelas kelihatan bersahabat saat memberi nasehat pada siswa kelas 7 ketika bersikap kurang pas atau tidak sopan.
Endah Sulistyowati lebih lanjut mengungkapkan, materi MPLS bagi peserta didik baru menyesuaikan kondisi yang ada sekarang. Dari tahun ke tahun selalu diupdate, tidak sama dengan tahun yang lalu. Materi MPLS disesuikan melihat kebutuhan saat ini. Tema sama dengan tahun-tahun lalu, hanya kreatifitas yang berbeda. MPLS tahun ini untuk kelas 7 ada materi menggunakan media sosial (Medsos) yang bijak. Kemudian kelas 8 dan kelas 9 diberi materi bagaimana cara menangkal medsos yang hoaks. Selama satu minggu ini tidak ada pelajaran, digunakan untuk pembentukan karakter siswa.
Materi yang baru juga ada pendidikan anti korupsi, karena di SMP Negeri 1 Jogonalan berkomitmen sebagai zona integritas anti korupsi. Siswa kelas 7 diberi pelajaran tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Di SMP Negeri 1 Jogonalan, sekolah kami, sudah lama setiap pelaksanaan MPLS melibatkan pengurus OSIS. Peran pengurus OSIS SMP Negeri 1 Jogonalan sangat dominan. Panitia MPLS personilnya ada dari siswa kelas 8 dan kelas 9. Panitia mempunyai tugas menilai dan mencatat pelanggaran tata tertib, dan kekurangaj yang dilakukan oleh siswa kelas 7. Catatan pelanggaran siswa kelas 7 atau kekurangan akan disampaikan pada siswa kelas 7 yang bersangkutan,”ungkap Endah Sulistyowati.
Menurut Endah S, waktu daftar ulang, orang tua siswa sudah diberi penjelasan (sosialisasi) mengenai tata tertib di SMP Negeri 1 Jogonalan. Orang tua siswa sudah menanda tangani item-item mengenai tata tertib di SMP Negeri 1 Jogonalan.
Dalam waktu satu minggu (pekan) ini masa penilaian bagi siswa kelas 7. Dalam waktu MPLS ini kalau siswa kelas 7 tidak kuat, dan tidak tahan di SMP Negeri 1 Jogonalan siswa kelas 7 diminta mengundurkan diri. Peran OSIS yang terlibat dalam panitia MPLS akan menilai dan mencatat pelanggaran-pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa kelas 7.
Di SMP Negeri 1 Jogonalan tidak ada perploncoan. Sudah dibentuk Satgas anti perundungan. Maka OSIS akan mendampingi adik-adik kelas 7 penuh persahabatan.
Untuk kreatifitas, dalam MPLS tahun ini ada program pengelolaan sampah. Para siswa diajak membuat kreatifitas dari bahan botol plastik untuk membuat lampion sejumlah 1000. Lampion yang jumlahnya 1000 akan dipasang di sungai Poitan Kecamatan Karangnongko.
Ditekankan oleh Kepala SMP Negeri 1 Jogonalan dalam pelaksanaan MPLS para Guru SMP Negeri 1 Jogonalan tidak akan memperkenalkan diri.
Siswa kelas 7 dilatih agar inisiatip sendiri. Siswa agar komunikasi, diajak berpikir kritis, kreatif, dan siswa agar mengkolaborasikan diri.
Dina Novatisari, salah seorang guru SMP Negeri 1 Jogonalan sebagai Sekretaris MPLS pada Berita Klaten.com antara lain mengatakan pada hari pertama diawali apel pembukaan. Selanjutnya pengkondisian kelas, karena siswa kelas 7 memasuki jenjang SMP. Pada hari ke-2 dilakukan Plesmentes untuk menjaring siswa berprestasi akademis maupun non akademis. Terus mendapat materi-materi lain dari para guru. Siswa mengerjakan menggunakan lembar kertar. Materi-materi yang diberikan ada kurikulum merdeka, profil pelajar pancasila (P3), dan lainnya. Siswa kelas 7 juga dilatih praktek pola hidup bersih sehat (PHBS).
Beberapa siswa kelas 7 yang sedang makan dengan membawa bekal dari rumah mengatakan senang dan nyaman yang sedang menjalani MPLS ini. Mereka merasa senang didampingi kakak kelas yang terlibat pengurus OSIS. Pengakuan siswa yang berasal dari SD Negeri 1 Ngering kegiatan MPLS sampai pukul 12.00.
SMP Negeri 1 Jogonalan masuk kategori sebagai sekolah penggerak. Kelas 7 dan kelas 8 sudah memberlakukan kurikulum merdeka. Untuk kelas 9 masih menggunakan kurikulum tiga belas atau Kurtilas.(ksd)