KLATEN (BK). Untuk melakukan evaluasi pembelajaran seni tari, Sanggar Tari Kusuma Aji Klaten menyelenggarakan ujian tari semester II tahun 2016 di Gedung UKDN Klaten, Jawa Tengah, Minggu (24/1). Ujian seni tari semester 2 diikuti 73 siswa peserta didik Sanggar Tari Kusuma Aji terdiri kelompok putri dan putra.
Dari 73 siswa peserta ujian tari ada 8 orang siswa dinyatakan penari terbaik dan mendapat trophy penghargaan. Delapan orang yang dinyatakan penari terbaik merupakan jenis tari yang diujikan pada siswa Sanggar Tari Kusuma Aji. Delapan jenis tari dibagi 2, untuk kelompok siswa putri ada 6 tari, dan kelompok siswa putra ada 2 tari. Kelompok putri nama tarinya ialah Tari Golek Kencana ada 20 siswa, Tari Bondan 9 siswa, Tari Kukila ada 8 siswa, Tari Golek Campursari ada 10 siswa, Tari Gambyong ada 8 siswa, dan Tari Harjuna Sasrabahu Tanding ada 8 siswa. Selanjutnya, untuk kelompok siswa putra adalah Tari Wirataya ada 7 siswa, dan Tari Bondoyuda ada 3 siswa.
Delapan siswa yang mendapat trophy penghargaan adalah Dismindita Ariani Trasari menari Tari Golek Tirta Kencana, Keysa Paye P menari Tari Bondan, Maria Rosa K menari Tari Kukilo, Devinta Susi Ari Putri menari Tari Golek Campursari, Daru Ariana F menari Tari Gambyong, dan Indah Ramadani menari Tari Harjuna Sasrabahu Tanding. Kemudian kelompok putra adalah Martinus N menari Tari Wirataya, dan Vincent N menari Tari Bondoyudo.
Untuk menilai para siswa yang mengikuti ujian tari di Sanggar Tari Kusuma Aji, panitia ujian tari menghadirkan para pakar seni tari. Ada 3 ( tiga) orang sebagai tim juri penilai para peserta ujian tari. Mereka adalah Dra Yuli Setiorini M Hum dari UNY Yogyakarta, Drs Bambang Triatmadja M Sn dari ISI Yogyakarta, dan Dra Supriyanti M Hum juga dari ISI Yogyakarta.
Sebelum ujian tari dimulai, Ketua Panitia lomba tari di Sanggar Tari Kusuma Aji Klaten Tejo Sulistyo menyampaikan laporan. Dalam laporannya antara lain mengatakan ujian tari kali ini adalah ujian tari yang ke-7 yang diselenggarakan oleh Sanggar Tari Kusuma Aji. Ujian tari, lanjut Tejo Sulistyo merupakan rutin yang dilakukan setiap semester. Dasar diadakannya ujian tari karena merupakan program kerja Sanggar Tari Kusuma Aji.
Lebih lanjut Tejo S menuturkan, tujuan diselenggarakannya ujian tari adalah untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran seni tari bagi siswa Sanggar Tari Kusuma Aji di Klaten. Selain itu, menurut Tejo S ujian tari juga untuk melatih keberanian dan rasa percaya diri pada siswa Sanggar Tari Kusuma Aji. Pada kesempatan ditemui wartawan Tejo Sulistyo mengungkapkan untuk sekarang satu-satunya sanggar tari di Klaten yang menyenlenggarakan ujian tari bagi siswa untuk naik ke jenjang berikutnya adalah di Sanggar Tari Kusuma Aji. Karena sistem mengajar seni tari di Sanggar Tari Kusuma Aji ada kurikulumnya untuk proses pembelajaran seni tari bagi siswa. Menurutnya jenjang belajar seni tari meliputi tingkat dasar 1,2,3,4, dan 5, kemudian tingkat trampil 1, 2, 3, 4, dan 5. Selanjutnya tingkat mahir juga meliputi mahir 1, 2, 3, 3, dan 5.
Dalam pembukaan ujian tari semester II juga hadir Dewan Penasehat Sanggar Tari Kusuma Aji Klaten Profesor DR Haji Timbul Haryono M Sc, juga hadir Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Endro Harjanto. Haji Timbul Haryono dalam sambutannya antara lain mengatakan, seni tari merupakan tinggalan budaya Jawa yang mesti dilestarikan. Karena dengan seni tari akan dapat membentuk karakter bagi generasi muda. Dengan seni tari kaum muda dapat belajar sopan santun. Namun jaman sekarang budaya Jawa seni tari banyak tantangan dari budaya asing. Tugas Sanggar Tari Kusuma Aji untuk terus berjuang agar anak-anak muda/ kecil agar tertarik belajar seni tari.
Endro Harjanto yang datang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, dalam sambutannya antara lain mengatakan, dengan adanya Sanggar Tari Kusuma Aji menjadi wadah untuk upaya melestarikan seni tari yang merupakan budaya Jawa yang adhi luhung. Seni tari dapat menjadi sarana untuk mendidik kharakter bagi kaum muda. Gerakan seni tari dapat menjadi sentuhan halus bagi perasaan manusia. Maka sentuhan-setuhan halus dalam gerakan tari dapat menempa kharakter bagi anak muda yang belajar seni tari. Sehingga juga akan mempengaruhi jiwa bagi penari. Setelah selesai menyampaikan sambutan Endro Harjanto kemudian membuka secara resmi ujian tari ssmester II yang diselenggarakan oleh Sanggar Tari Kusuma Aji. (ksd)