GANTIWARNO (BK). Kematian memang tidak dapat diduga. Seperti yang dialami seorang ibu bernama Hermi Subekti (46), warga Dukuh Titang, Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah tewas karena tersambar petir kala dalam perjalanan akan menjemput putranya, Jumat (18/3) sore.
Informasi yang dihimpun dari petugas Mapolsek Gantiwarno, menurut salah seorang saksi Wardoyo (37) warga Desa Ceporan, Gantiwarno, pekerja buruh, bahwa Hermi Subekti dalam keadaan hujan deras sekitar pukul 15.00 pergi naik sepeda motor akan menjemput putranya yang ikut kegiatan les di Desa Canan, Kecamatan Wedi. Ketika mengendarai sepeda motor di jalan pesawahan (ndadah) sampai di timur Dukuh Tangkisan, Desa Towangsan, Hermi Subekti mengalami kecelakaan tersambar petir.
Diperkirakan, Hermi Subekti ketika sampai di tempat kejadian perkara (TKP) terjadi petir yang menyambar pohon jati juga langsung menyambar Hermi Subekti dan korban langsung meninggal dunia di TKP. Korban meninggal mengalami luka terbakar pada leher, tangan, dan kulitnya tangan dan leher terkupas. Korban oleh warga setempat langsung dibawa pulang ke rumahnya. Untuk memastikan kondisi korban karena kecelakaan tersambar petir dr Sukemi dari Puskesmas Kecamatan Gantiwarno melakukan pemeriksaan pada Hermi Subekti. Hasil pemeriksaan sudah dinyatakan meninggal dunia. Hari itu juga petugas dari Polres Klaten juga mendatangi di rumah korban untuk melakukan pemeriksaan.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Gantiwarno AKP Baroji ketika dikonfirmasi ia membenarkan adanya peristiwa salah seorang warga Towangsan yang tersambar petir. Menurutnya, meninggalnya Hermi Subekti karena murni korban kecelakaan karena tersambar petir. Kondisi bagian leher dan tangannya ada luka terbakar. Kaos dan mantolnya (jas hujan) juga terkoyak. Mengenai Hermi Subekti yang mengalami kecelakaan tersambar petir keluarganya dapat menerima.
Sehubungan sudah sering terjadi korban tersambar petir pada waktu hujan AKP Baroji berpesan antara lain, 1.Bila kondisi mendung dan akan hujan deras agar berteduh dahulu mencari tempat yang aman di rumah atau cari bangunan yang aman. 2.Warga harus punya rasa kesabaran, bila kondisi hujan deras atau nampak awan hitam agar mengurungkan niatnya bepergian. Memutuskan berhenti mencari tempat untuk berteduh.
Menurut Baroji, pemakaman akan dilangsungkan esok hari, Sabtu (19/3) dengan upacara pemakaman secara agama Kristen. Selain itu, juga menunggu kedatangan suaminya Daniel yang bekerja di Temanggung, Jawa Tengah. (ksd)