Tugu Keselamatan Lalu-Lintas (Lantas) di Klaten menjadi peringatan bagi pengemudi agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara. Tugu Keselamatan Lantas diresmikan Kapolres Klaten AKBP Langgeng Purnomo, Jumat (2/10).
Tugu Keselamatan Lantas yang dipasang di seberang Mapolres Klaten bertepatan dengan hari ulang tahun ke-60 Korp Polisi Lalu Lintas (Korlantas) dimaksudkan sebagai media untuk memperingatkan bagi para pengendara sepeda motor dan pengendara mobil agar hati-hati dalam mengemudi. Momentum hari ulang tahun (HUT) ke-60 Polantas di Polres Klaten berusaha melakukan edukasi bagi para pengendara sepeda motor maupun mobil di wilayah Kabupaten Klaten. Sehingga angka kecelakaan lalu lintas di Klaten dapat dicegah. Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Klaten AKP Kemas Indra Natanegara pada wartawan beberapa hari sebelum peresmian Tugu Keselamatan Lantas.
Selanjutnya bersamaan dengan peresmian Tugu Keselamatan Lantas di wilayah hukum Polres Klaten juga diselenggarakan gebyar keselamatan berlalu lintas. Dalam gebyar keselamatan berlalu lintas, diawali touring kendaraan mengelilingi kota Klaten. Touring sepeda motor yang diikuti sekitar 200-an orang dari klub pecinta honda, vespa, dan lainnya berangkat dan berakhir di lapangan latihan berkendara yang berada samping kanan Mapolres Klaten. Kapolres Klaten Langgeng Purnomo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Pantoro, dan beberapa pejabat lainnya juga mengikuti touring mengelilingi kota Klaten.
Langgeng Purnomo pada wartawan mengungkapkan, Kabupaten Klaten untuk angka kecelakaan lalu lintas menduduki 5 besar di Jawa Tengah. Selanjutnya ia mengatakan jumlah penduduk di Klaten cukup tinggi. Selain itu Kota Klaten menjadi penghubung antara dua kota besar Solo dan Yogyakarta, dan jalan penghubung di Klaten banyak ruas jalan. Soal kecelakaan selama ini menyangkut pengendara sendiri. Masih banyak pengendara yang tidak tertib dalam mematuhi rambu aturan lalu lintas. ”Ini merupakan pekerjaan rumah bagi Satlantas untuk melakukan terobosan kreatif dengan melibatkan lintas sektoral. Dinas Pendidikan, organisasi atau klub pecinta sepeda motor maupun mobil mesti mempengaruhi pada masyarakat untuk taat aturan lalu lintas dalam berkendara. Orang tua juga harus berperan memotivasi pada anaknya yang masih sekolah agar tertib dan disiplin dalam mengemudi sepeda motor,”kata Langgeng Purnomo menjelaskan.
Menurut Kasat Lantas Polres Klaten AKP Kemas Indra Natanegra, kecelatakaan lalu lintas yang terjadi selama Bulan September tahun 2015 ada 58 kejadian. Dari jumlah kejadian itu 1 orang meninggal dunia, 13 orang luka berat, serta 100 orang luka ringan. Total kerugian akibat kecelakaan pada September itu kurang lebih sekitar Rp 138 juta. Sedangkan pada bulan Agustus 2015 lalu kecelakaan ada 62 kejadian. Korban meninggal dunia ada 3 orang, 8 orang luka berat, dan 144 luka ringan. Kerugian kecelakaan pada Bulan Agustus sekitar Rp 179,8 juta.
AKP Kemas Indra Natanegara juga mengakui Klaten masuk lima besar angka kecelakaan di Propinsi Jawa Tengah. Menurutnya, angka urutan kejadian kecelakaan lalu lintas adalah yang pertama Poltabes Semarang, Banyumas, Cilacap, Klaten, dan kemudian urutan ke-5 adalah Brebes. ”Untuk mengatasi hal itu kami sudah melakukan berbagai upaya dengan cara preventif, dan represif,”ujar Kemas menjelaskan. (ksd)