NGAWEN (BK). Adanya bencana di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah akhir-akhir ini yang mendasari dibentuknya Relawan Ngawen. Kesepakatan pembentukan Relawan Ngawen berdasarkan rapat Muspika dan para aktivis relawan Ngawen di ruang rapat Kantor Kecamatan Ngawen, Jumat (26/2).
Demikian diungkapkan Camat Ngawen Anang Widiyatmoko dalam sambutan pengantarnya ketika memimpin rapat pembentukan relawan di Kecamatan Ngawen. Hadir dalam rapat pembentukan Relawan Ngawen Komandan Koramil Ngawen Kapten Infanteri Kusmini, perwakilan Polsek Ketandan Ipda Taryana, Perwakilan dari BPBD Budi “Pentung”, dan perwakilan Puskesmas Ngawen.
Lebih lanjut Anang Widiyatmoko mengatakan, kecendurangan ingin segera membentuk Relawan Ngawen yang anggotanya tinggal di Ngawen agar bila terjadi bencana di wilayah Kecamatan Ngawen segera dapat ditangani secara terkoordinasi. Para pejabat Muspika Ngawen dan BPBD Kabupaten Klaten yang diwakili Budi “Pentung” mengapresiasi dibentuknya relawan siaga bencana di Kecamatan Ngawen. Oleh karena itu disepakati para peserta rapat namanya Relawan Ngawen. Selanjutnya dibentuk pengurusnya, Penasehat Muspika Ngawen, sebagai Ketua adalah Bahrudin, Koordinator Nursalim, Bendahara dari staf Kecamatan Ngawen, para anggota Relawan Ngawen.
Dalam kesempatan pembentukkan Relawan Ngawen, Camat Anang Widiyatmoko wanti-wanti berpesan agar bila terjun dalam kegiatan Relawan Ngawen tidak membawa atau menunjukkan bendera dari manapun. Hanya satu ialah Relawan Ngawen. Ini pesan yang berulang kali disampaikan oleh Anang Widiyatmoko. Juga disampaikan posko Relawan Ngawen berada di Markas Koramil Ngawen. Untuk tempat posko Relawan Ngawen di Markas Koramil Ngawen juga disetujui Kusmini selaku Komandan Koramil Ngawen.
Pesan Kusmini, dari tiap desa agar ada anggota yang masuk Relawan Ngawen. Sebagai catatan, di Kecamatan Ngawen ada 13 desa. Anang Widiyatmoko juga menegaskan agar Relawan Ngawen segera menunjukkan aktivitas kegiatannya. (ksd)