KLATEN. Upaya Amigo Group untuk tetap melestarikan seni budaya ketoprak adalah dengan menyelenggarakan festival ketoprak pelajar (FKP) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Tahun 2015 ini penyelenggaraan FKP ke-6 di auditorium SD Kristen 3 Klaten, Jumat-Sabtu (4 s/d 6 September).
Suasana FKP tahun ke-6 ini terasa lain karena menempati ruang auditorium atau panggung yang telah direhap dengan dilengkapi tata panggung dan tata lampu yang artistik. Sehingga kondisi panggung yang digunakan untuk festival ketoprak pelajar benar-benar nampak indah untuk pentas. Terwujudnya auditorium untuk pentas panggung ini merupakan komitmen Amigo Group untuk mengupayakan lestarinya kebudayaan ketoprak yang merupakan seni budaya yang adhi luhung. Karena itu dalam kesempatan komperensi pers oleh Panitia FKP 6 di ruang auditorium SD Kristen 3 Klaten, Kamis (3/9) ini juga untuk launching aula atau auditorium Sekolah Dasar (SD) Kristen 3 Klaten.
Festival ketoprak pelajar ke-6 ini diikuti sebanyak 17 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Kabupaten Klaten. Masing-masing sekolah akan menentukan cerita atau lakon sendiri. Penghargaan dalam FKP ke-6 ini juga akan diberikan pada peserta yang meraih kategori juara umum, kategori juara group, kategori juara personel, kategori nominator, juara bagi sekolah peserta festival. Selain itu bagi Omah Wayang Klaten, SD Kristen 3 Klaten, dan Amigo Group mendapat piagam Bupati Klaten. Ini semua merupakan sikap Amigo Peduli Budaya.
Bila merunut ke belakang masa 6 tahun lalu kala awal diadakan FKP, Edy Sulistyanto sebagai empunya Amigo Group merasa risau karena ketoprak sebagai seni budaya jawa yang adhi luhung semakin tidak diakrabi oleh generasi muda. Maka Edy Sulistyanto bersama dengan Ki Harsono dan Bondan Nusantara seniman dari Yogya, mereka sepakat menggelar FKP. Mereka menilai pentas ketoprak hanya menjadi nostalgia bagi kaum tua. Sehingga seni ketoprak tidak menarik bagi anak muda. Pada tahun pertama apa yang menjadi obsesi bagi Edy Sulistyanto bersama Suharsono dan Bondan Nusantara mendapat dukungan oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Budparpora Kabupaten Klaten. Selain dukungan dari pemerintah rencana kegiatan FKP yang pertama juga didukung oleh Sanggar Omah Wayang. Kala itu peserta FKP yang pertama pada tahun 2009 hanya diikuti sebanyak 4 sekolah.
Meski pengalaman mengadakan FKP pertama hanya diikuti 4 peserta, namun Edy Sulityanto tetap terus semangat untuk melestarikan seni ketoprak sebagai budaya Jawa. Semangat memotivasi kaum muda atau pelajar agar menyenangi seni ketoprak terus berlanjut. Hasilnya lumayan, tahun 2015 peserta FKP ke-6 ada 17 sekolah SMA maupun SMK swasta dan negeri.
Salah seorang panitia FKP 6 Yasir Jemoko, juga mewakili Amigo Group mengucapkan terima kasih pada Dinas Budparpora yang menghormati eksistensi FKP yang tidak intervensi dan tidak mengambil alih peran Amigo Group. Dinas Budparpora tidak hanya mendukung finansial sabagai supporting FKP, tetapi juga menjadi penyelenggara festival ketoprak anak (FKA) tingkat sekolah dasar. Festval ketoprak akan dilaksanakan pada Rabu (9/9) pekan depan. Ini menunjukkan kepedulian pihak dinas terkait ikut melestarikan seni budaya ketoprak.
Dalam konferensi PERS hadir juga tokoh-tokoh seniman ST Wiyono, Bondan Nusantara, Widayat, dan tamu lainnya. Setelah konferensi PERS dipertontonkan cuplikan pentas ketoprak dari SMK Negeri 2 Klaten, dengan cerita Keris Mpu Gandring.