JOGONALAN (BK). Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Bakung, di Desa Bakung, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kondisi atapnya layak diganti. SD Negeri 1 Bakung pada waktu gempa tektonik 27 Mei 2006 lalu mengalami rusak berat, kemudian dapat bantuan untuk memperbaikinya.
Kepala SD Negeri 1 Bakung Sunarto, ketika ditemui di kantornya, Selasa (15/9) mengatakan mengenai kondisi gedung sekolahnya. Menurutnya, atap gedung sekolahnya yang menggunakan asbes perlu diganti, karena sudah lama. Selain itu atap dari bahan asbes tidak baik untuk kesehatan. Sunarto berharap atap SD Negeri 1 Bakung diganti dengan genteng. ”Genteng lebih baik dari pada asbes, karena tidak mengganggu kesehatan. Sedangkan debu yang diakibatkan dari asbes dapat mengakibatkan penyakit,”ujar Sunarto.
Sehubungan dengan keinginan Sunarto agar atap SD Negeri 1 Bakung diganti dengan genteng, beberapa bulan lalu Sunarto sudah membuat proposal ajuan bantuan untuk mengganti atap dari bahan genteng, dan untuk perbaikan lainnya. Namun sampai berita ini diturunkan belum ada informasi dari yang berwenang. ”Saya sangat berharap proposal ajuan untuk perbaikan atap gedung SD Negeri 1 Bakung, dan perbaikan lainnya berhasil pada tahun ini,”ungkap Sunarto.
Menyinggung mengenai kegiatan belajar mengajar (KBM) selama 5 hari, Sunarto yang didampingi beberapa orang guru menjelaskan sudah berjalan sejak bulan Agustus lalu. Kegiatan ekstra wajib berupa pramuka, tutor, dan kegiatan ekstra lainnya sudah berjalan. Kegiatan tutor atau tambahan pelajaran diberikan pada siswa kelas 4, 5, dan kelas 6. Tambahan pelajaran atau tutor meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika. Kegiatan tutor dilaksanakan pada hari Senin, Selasa, dan Kamis. Tutor diampu oleh para guru sesuai kompetensinya. Para guru pengampu tutor adalah Khusnul Khotimah Tri R, Septiana Anggraini, Joko Purnomo, Kusumawati Elisabet, Sukarni, dan Supanti. Tutor dimulai pada pukul 14.00 hingga pukul 16, dan ada yang sampai pukul 17.
Untuk kegiatan ekstra wajib pramuka dilaksanakan pada hari Jumat. Kegiatan pramuka diikuti oleh siswa kelas 4, 5, dan kelas 6. Selain pramuka kegiatan eskstra berupa kesenian rebana yang dilakukan setiap hari Rabu. Sunarto juga menuturkan para orang tua siswa minta agar tutor tetap diberikan pada siswa.