KLATEN SELATAN (BK). Meskipun warga di dukuh-dukuh Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sudah ada kegiatan mengumpulkan jenis sampah, namun untuk bank sampah Desa Nglinggi belum dioptimalkan. Untuk mulai mengoptimalkan menunggu suntikan dari dana desa.
Demikian yang terbersit dari wawancara dengan Kepala Desa Nglinggi Sugeng Mulyadi yang didampingi ketua bank sampah Sri Dwiyono di Kantor Desa Nglinggi, Senin (28/3) siang tadi. Lebih lanjut Sugeng Mulyadi menuturkan, warga Desa Nglinggi yang masih mempunyai halaman luas diarahkan agar membuat jugangan (jogangan bahasa Jawa) untuk menaruh sampah (uwuh bahasa Jawa) jenis organik. Sedangkan warga yang tidak mempunyai lahan halaman untuk membuat jugangan cukup buat bis untuk menaruh sampah organik. Kemudian untuk sampah jenis an organik berupa bahan dari plastik, besi, juga seng dimasukkan saja dalam karung. Yang penting di pilah-pilah untuk sampah organik dan an organik.
Kegiatan itu sudah dikumpulkan di tingkat dukuh atau di tingkat rukun warga (RW). Sementara ini menurut Kepala Desa (Kades) Nglinggi Sugeng Mulyadi, pengumpulan sampah dilakukan para penggerak bang sampah di tingkat dukuh maupun tingkat RW. Nantinya bila sudah mulai operasioanal di tingkat Desa Nglinggi akan diambil petugas menggunakan kendaraan Viar. Pengakuan Sugeng Mulyadi, untuk membayar sampah-sampah yang telah dikumpulkan warga di dukuh-dukuh menunggu pencairan dari dana desa. Oleh para ibu-ibu yang telah mendapat pelatihan, sampah-sampah an organik diolah untuk membuat hiasan-hiasan kembang. Sampah-sampah an organik yang sudah dirubah menjadi hiasan, maupun bentuk lain ada nilai ekonomisnya. Sehingga dari plastik-plastik bekas itu dapat mensejahterakan warga Nglinggi. Diperkirakan rumah bank sampah yang dibangun dengan bantuan dari Badan Lingkungan Hidup atas sumber dana APBD tahun 2015 akan efektif operasional pada pekan ke-3 bulan April yang akan datang.
Desa Nglinggi juga salah satu desa yang mendapat bantuan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten. Ialah berupa 1 unit kendaraan Viar dan rumah untuk pengolahan sampah. Bantuan tersebut diserahkan pada Desa Nglinggi bulan Desember tahun lalu. Di rumah bank sampah itulah sampah-sampah akan dikelola. Terutama sampah jenis organik akan dibuat pupuk.
Sugeng Mulyadi menginformasikan bahwa Desa Nglinggi akan menyelenggarakan lomba lingkungan yang bersih. Tujuan lomba lingkungan adalah untuk menciptakan lingkungan yang tertata baik. Menjadi keinginan bagi warga masyarakat Nglinggi juga ialah untuk meminimalisir membuang sampah di kali (sungai).
Camat Klaten Selatan Joko Hendrawan dengan adanya program bank sampah di desa-desa wilayah Kecamatan Klaten Selatan ia menyatakan mendukung dengan adanya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Dan tentunya manfaat pengelolaan sampah nantinya dapat dirasakan bagi warga masyarakat. Untuk permodalan pengelolaan bank sampah dapat diambilkan dari dana desa. Tentunya dari pengelolaan sampah nantinya juga dapat memberdayakan masyarakat untuk berkreatif menciptakan karya seni ketrampilan dari bahan limbah plastik. Joko Hendrawan berharap rumah bank sampah bantuan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Klaten benar-benar dapat bermanfaat bagi warga masyarakat Nglinggi. (ksd)