Search

Baznas Klaten Santuni 10 Bocah Terpapar HIV

BERITA KLATEN – Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan bantuan santunan kepada 10 bocah penderita HIV/AIDS di Klaten, Jawa Tengah. Santunan senilai Rp 1 juta berupa susu, madu, bahan makanan nutrisi, dan sejumlah uang itu diberikan oleh Aidi Sunani, selaku Wakil Ketua Baznas Kabupaten Klaten didampingi Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten, Ronny Roekmito di Ruang Rapat C2 Setda Klaten, Selasa (21/06/2022).

“Hari ini Baznas menyalurkan santunan senilai Rp 1 juta bagi anak-anak kita yang terpapar HIV/AIDS. Bantuan ini bentuk perhatian pemerintah agar tetap semangat dan tumbuh kembang secara sehat,” kata Aidi Sunani saat ditemui  Tim Pemberitaan Diskominfo.

Aidi Sunani mengaku ikut prihatin adanya kasus anak Klaten yang terpapar HIV/AIDS. Baznas Klaten terpanggil sebagai lembaga umat  bersama dengan KPA Klaten untuk mengatasi permasalahan AIDS di Kabupaten Klaten.

“Saya ikut prihatin kondisi AIDS di Klaten, karena masih usia anak-anak ada yang terpapar. Kami dari Baznas Klaten ikut terpanggil, setelah sebelumnya KPA Klaten beraudiensi. Insyallah ke depan Baznas akan ambil bagian mengurai permasalahan adanya usia anak yang menderita AIDS. Misalnya menyelenggarakan program pelatihan-pelatihan bagi keluarga yang terpapar HIV/AIDS, agar mereka bisa mandiri. Saya kira hal ini sngat penting,”ungkap Aidi Sunani menjelaskan.

Sekretaris KPA Kabupaten Klaten dr Ronny Roekmito saat ditemui Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten membenarkan kalau kasus AIDS Klaten sudah merambah pada usia anak-anak. KPA Klaten bersama para relawan terus mendampingi mereka agar kesehatan dan perkembangan pengobatan korban AIDS dapat terbantu kesehatannya.

“Belum lama ini kami beraudiensi dengan Baznas Kabupaten Klaten dan mendapat respon  baik. Ke depan pelatihan kerja bagi orang yang terjangkit  HIV /AIDS menjadi solusi tepat,  kecuali bagi usia anak-anak yang terjangkit HIV,”tutur dr Ronny Roekmito.

Lebih lanjut  dr Ronny R mengungkapkan terkait data anak penderita AIDS  tercatat dengan baik meliputi nama dan alamat. Data jumlahnya ada 50-an anak. Namun yang bisa  didampingi baru 23 anak. Kendalanya anak penderita AIDS itu tidak bisa  ditemui di lapangan, atau mereka menolak didampingi. Pendampingan berupa bantuan psikologi, obat-obatan, maupun bantuan sosial. Ke depan KPA akan lebih banyak mengandeng elemen yang ada, Dokter Ronny menegaskan karena HIV/AIDS ini menjadi masalah bersama.

 

Penulis : Joko Priyono Tim Diskominfo KlatenBE

Diedit ;ksd

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar