WEDI (BK). Bertempat di Aula Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Camat Wedi Kukuh Riyadi menyelenggarakan sosialisasi Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), Rabu (30/12). Peserta sosialisasi adalah kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, dan salah seorang unsur Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Di Kecamatan Wedi ada 19 desa, berdasarkan presensi ada satu desa yang tidak mengikuti sosialisasi ADD dan DD. Materi sosialisasi ADD dan DD sangat penting bagi desa. Bagi desa yang tidak mengikuti sosialisasi ADD dan DD tentunya akan rugi. Karena dana yang masuk desa cukup besar dan mesti benar pengelolaannya. Pengelolaan dana desa harus sesuai dengan acuan ialah Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Salah seorang nara sumber sosialisasi alokasi dana desa dan dana desa Wiwit, dalam arahannya setelah mengikuti sosialisasi pada bulan Januari 2016 agar segera mengadakan musyawarah desa untuk merencanakan program kegiatan. Sebagai inisiator musyawarah adalah dari BPD.
Wiwit menegaskan, perencanaan kegiatan harap benar sesuai dengan format yang sudah ditentukan. Uraian paparan paling tidak lima halaman. Rencana Program Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kerja Panjang Desa (RKPDes), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) harus disusun secara jelas.
Pagu alokasi dana desa (ADD) tahun 2016 yang akan datang rata-rata sekitar Rp220-an juta. Sedangkan pagu dana desa rata-rata mencapai sekitar Rp600-an juta. Pagu untuk siltap adalah 60% kisarannya sekitar Rp192-an juta. Desa paling besar menerima alokasi dana desa dan dana desa adalah Desa Kaligayam. Untuk alokasi dana desa mendapat Rp343.313.000,- sedangkan dana desa sejumlah Rp659.470.000,-.
Camat Wedi Kukuh Riyadi, dalam arahannya antara lain mengatakan Desa merupakan pusat kegiatan desa. Departemen yang telah memprogramkan kegiatan berdasarkan dari kebutuhan desa. Maka kegiatan di desa mesti dijalankan. Maka untuk menggerakkan kegiatan perlu diadakan rapat agar nyekrup dengan menghadirkan BPD, Kades, bendahara desa, dan Sekdes.
Kukuh Riyadi menekankan, amanah yang sudah diberikan pada Kades, BPD, bendahara desa agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Menurutnya revolusi mental yang menjadi program Presiden Joko Widodo bila tidak ada pendekatan agama maka revolusi mental tidak akan berhasil. Maka ia menghimbau pada peserta sosialisasi ADD dan DD agar meningkatkan kadar hidup keagamaannya. Menutup arahannya, Kukuh Riyadi mengingatkan agar pajak bumi dan bangunan agar segera dibayar. Dalam kondisi sekarang desa senang karena kucuran dana cukup besar, namun di sisi lain desa dalam mengelola dana harus tanggung jawab yang benar. Resiko bila menyelewengkan dana harus berani bertanggungjawab. (ksd)