BERITA KLATEN – Direktur Pengendalian Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Muhammad Fachrurozi dengan anggota DPR RI dari Fraksi PKB Mohamad Toha, yang duduk di Komisi 2 melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten di Griya Mbah Lurah Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah, hari Sabtu (23/9/2023).
Tema yang diangkat dalam agenda Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dengan FKUB adalah Bangkit Bersama Membumikan Pancasila.
Ketua FKUB Kabupaten Klaten Syamsuddin Asrofi, dalam sambutannya antara lain mengungkapkan FKUB di Kabupaten Klaten merupakan pioner dalam pembentukan Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di tingkat kecamatan maupun tingkat desa. Karena itu PKUB Kabupaten Klaten menjadi role model bagi upaya membentuk PKUB di tingkat kecamatan dan tingkat desa di Indonesia.
”Sekarang di Kabupaten Klaten sudah dibentuk 26 PKUB kecamatan dan 401 PKUB tingkat desa dan kelurahan. Untuk PKUB desa dan kelurahan berupaya menciptakan kerukunan berbasis pontensi yang dimiliki oleh wilayah kecamatan dan desa setempat. Antara lain di daerah Jatinom, PKUB mewujudkan kerukunan berbasis budaya. Di daerah Prambanan, PKUB mewujudkan kerukunan berbasis agrowisata, tentunya di kecamatan dan desa akan menyesuaikan apa potensinya,” tutur Syamsuddin Asrofi.
Direktur pengendalian BPIP Muhammad Fachrurozi, mengungkapkan, BPIP sebagai institusi yang dipercaya sebagai pembina Ideologi Pancasila senantiasa berusaha membumikan nilai-nilai Pancasila kepada segenap warga negara. Bahkan saat ini BPIP sudah berhasil menyusun buku panduan pendidikan Pancasila dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi.
Sebagai upaya penanaman nilai nilai Pancasila kepada kalangan generasi muda, saat ini BPIP mengumpulkan seluruh alumni pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) akan dikumpulkan dalam wadah DPPI (Duta Pancasila Paskibraka Indonesia).
”Semua alumni Paskibraka kita kumpulkan dan kita jadikan mereka sebagai duta Pancasila. Kita beri mereka wadah yaitu Duta Pancasila Paskibraka Indonesia,” kata Fachrurozi.
Kemudian anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang duduk di Komisi 2 Mohamad Toha, waktu sosialisasikan tersebut mengungkapkan agar warga masyarakat jangan mudah percaya kepada informasi di media sosial. Informasi yang ada di media sosial saat ini sudah banyak yang diplintir bahkan disesatkan agar bangsa ini mudah terpecah belah.
”Jangan mudah percaya dengan informasi di media sosial, karena saat ini informasi di media sosial sudah banyak diplintir atau hoak, dan dapat menyesatkan. Tujuannya warga bangsa ini agar resah, dan mudah dipecah belah,” ungkap Mohammad Toha menjelaskan.
Mohamad Toha juga mengatakan proses revisi Undang-undang Desa perlu direvisi dan perlu diperjuangkan adanya kedaulatan desa. Agar desa juga mengelola keuangan dan perbaikan kesejahteraan kepala desa, perangkat desa dan aparatur pemerintah desa, termasuk kesejahteraan ketua rukun warga (RW) dan ketua rukun tetangga (RT).
”Terkait tambahan masa jabatan kepala desa, DPR sudah mengakomodasi dan saat ini kami masih menunggu surat presiden yang berisi Daftar Inventaris Masalah (DIM) tentang RUU Desa yang diajukan oleh DPR pada Presiden,” lanjut Mohammad Toha.
Sehubungan dengan kegiatan Sosialisasi Pembinaan Idiologi Pancasila hari Sabtu (23/9) ini, pada siang hari sekitar pukul 13.30 dilanjutkan Sosialisasi Pembinaan Idiologi Pancasila untuk Pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Klaten. Peserta yang diundang ikut sosialisasi tersebut Pengurus FKDM Kabupaten Klaten, juga Pengurus FKDM kecamatan se Kabupaten Klaten.
Dalam sambutannya, Ketua FKDM Kabupaten Klaten, H. Bambang Suprobo menyampaikan sesuai fungsinya FKDM kabupaten Klaten sampai FKDM tingkat Desa sudah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yaitu mencatat, menganalisa dan memberikan rekomendasi atas suatu potensi konflik yang kemungkinan akan terjadi dalam masyarakat. FKDM yang terdiri para tokoh masyarakat benar-benar dapat melakukan diteksi dini, jangan sampai terjadi permasalahan sosial.
”Harapan saya, pemilihan kepala desa serentak pada tahap 2 tahun 2023 di Kabupaten Klaten dapat terlaksana lancar, aman, dan sukses. Tidak terjadi kericuhan, suasana kondusif,” tutur Bambang Suprobo. (ksd)