Search

Dari Dapur ke Kebun: Transformasi Limbah Air Beras Menjadi Pupuk Organik.

Brangkal, (05/08/2025) – Pada tanggal 05 Agustus 2024 Mahasiswa KKn TIM II Universitas Diponegoro 2023/2024 telah berhasil menyelenggarakan kegiatan “Pengolahan Limbah Air Cucian Beras Menjadi Pupuk Oganik Cair”. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Keshia Pratiwi, Mahasiswa KKn dari program studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu warga setempat untuk memanfaatkan limbah air cucian beras yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic cair yang bisa dimanfaatkan sebagai penyokong pertanian terutaman bagi ibu-ibu yang memiliki tanaman hias.

 

Kegiatan ini berisikan tentang edukasi kandungan air cucian beras, manfaat pupuk organic cair, dan proses pembuatan pupuk organic cair. Edukasi yang diberikan meliputi kandungan dan bahaya bila menyiram tanaman terlalu sering dengan air cucian beras. Setelah dilakukan penyampaian edukasi terkait pupuk organic cair, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan demonstrasi pembuatan pupuk organic cair dari air cucian beras, edukasi kembali terkait proses yang terjadi pada proses pembuatan pupuk organic cair, serta dilakukannya kuis untuk membagikan produk pupuk organic cair yang sudah jadi kepada ibu-ibu warga setempat yang
mengikuti kegiatan pembuatan pupuk organic cair.

 

 

Berikut adalah cara pembuatan pupuk organic cair yaitu

  • Air cucian beras pertama dan kedua dikumpulkan (air yang diguanakan untuk mencuci air beras tidak boleh air langsung dari kran karna dapat memepengaruhi kandungan air cucian beras)
  • Air beras diukur sebanyak 1 L dan dimasukkan kedalam baskom
  • Dilakukan penambahan molase (sebagai sumber energi bagi bakteri pengurai) sebanyak 20 mL atau 2 tutup botol EM4, aduk hingga merata
  • Selanjutnya penambahan EM4 khusus pertanian (warna kuning) sebanyak 20 mL atau 2 kali tutup botol EM4, aduk hingga merata
  • Pindahkan cairan kedalam wadah tertutup dan lapisi wadah dengan plastic hitam untuk memperlancar proses fermentasi
  • Pendiaman selama 7-14 hari didalam ruangan gelap dan selalu mengeluarkan gas dari wadah tertutup untuk meminimalisir terjadinya ledakan akibat tumpukan gas dari hasil fermentasi

 

Harapannya dengan adanya kegiatan pembuatan pupuk organic cair dari air cucian beras di Dukuh Muludan, Desa Brangkal dapat bermanfaat bagi ibu-ibu warga dan dapat melanjutkan kegiatan yang telah dilakukan oleh Tim Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro.

 

Penulis: Keshia Pratiwi (Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar