BERITA KLATEN – Direktur Utama PT Krisna Alam Sejahtera Alfarizi sekarang tahap penyidikan. Kapolres Klaten AKBP Aries Andhi dalam ekpose di ruangannya dalam pelariannya Alfarizi membawa uang tunai sejumlah Rp3.360.000.000,- Kamis (18/7/2019) pagi.
Lebih lanjut Aries Andhi mengatakan dari pemeriksaan Alfarizi dapat disita barang bukti kecuali uang tunai Rp3 miliar lebih, juga ditemukan sertifiket deposito palsu sejumlah Rp 65 miliar. Lainnya ada kartu identitas berupa KTP, juga ada KTP palsu, SIM, kartu ATM dari beberapa bank. Juga ada BPKB kendaraan roda 4 APV, dan Toyota Avansa. Pengambilan uang tunai yang dibawa Alfarizi dari BCA, BNI, dan Mandiri. Kapolres Klaten Aries Andhi menegaskan uang tunai tersebut dan barang-barang lainnya disita sebagai barang bukti.
Menurut Kapolres Aries Andhi, tersangka Alfarizi yang sudah melarikan sekira 2 mingguan. Ditangkap petugas anggota Reskrim Polres Klaten waktu berada di POM Bensin di Bogor hari Senin (15/7/2019) malam. Langsung ditangkap terus dibawa sampai Polres Klaten, Jawa Tengah, Rabu (17/7/2019) siang. Alfarizi tahun 2009 pernah ditahan karena terjerat kasus yang sama di Yogyakarta. Korbannya ada orang Gunungkidul, juga Sleman. Tahun 2017 Alfarizi juga melakukan tindakan yang sama dengan PT Sekar Jagat. Selama melakukan pelarian Alfarizi berpindah-pindah tempat.
Alfarizi ketika ditanya para wartawan mengatakan pelarian dari Klaten terus menuju Jakarta, dan Bogor. Selama melakukan pelarian tidak pernah tidur di hotel. Pengakuannya tidur di mobil. Menjawab pertanyaan mengenai apa tujuan melakukan penipuan dengan jualan produk obat, Alfarizi mengatakan tidak menipu. Karena sedang mengurus perijinan untuk produksi jamu dan ijin pengedaran obat berupa jamu. Dana investasi yang digalang dari orang-orang yang tertarik pada paket jumlahnya beragam. Ada yang Rp 8 juta, Rp 16 juta, bahkan ada yang sampai ratusan juta.
Salah seorang wanita Indah, warga Karangdowo yang juga korban investasi bodong mengaku masih menyimpan bahan obat dan oven. Ia berharap polisi dapat menangkapnya dan mempertanggungjawabkan tindakannya. Indah merasa ditipu ketika pabrik obat PT Krisna Alam Sejahtera yang berada di Desa Kujon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah akan dikunjungi dari BPPOM kok malah pekerja diliburkan. Mestinya tidak perlu diliburkan. Indah jadi curiga pada PT Krisna Alam Sejahtera. Lebih-lebih para pekerja sebagai mitra kerja merasa tertipu, terus beranai-ramai melapor ke Polres beberapa hari lalu.(ksd)