BERITA KLATEN (BK) – Gelaran Festival Ketoprak Pelajar (FKP) tahun ke-7 dilaksanakan di SD Kristen 3 Klaten, Jawa Tengah Jumat s/d Minggu (2-4 September). Peserta FKP tahun 2016 ini sejumlah 20, terdiri dari 19 sekolah dan organisasi alumni FKP (OAFKP).
Demikian disampaikan salah seorang panitia FKP tahun ke-7 Andry Widiyanto sebagai assisten juri 1 ketika jumpa pers di Aula Sekolah Dasar (SD) Kristen Klaten, Kabupaten Klaten, Jateng, Kamis (1/9) kemarin. Jumpa Pers yang dihadiri wartawan media cetak, media elektronik, termasuk media online juga dihadiri seniman Bondan Nusantara, juga founder FKP Edy Sulistyanto. Dalam jumpa Pers Andry Widiyanto menyampaikan komitmennya ialah setiap tahun diselenggarakan FKP. Dan kedepan FKP diikuti semua sekolah di Jawa Tengah. Ini menjadi obsesi para penggagas adanya FKP di Klaten.
Untuk FKP kali ini menurut Andry W ada pengembangan ialah pada properti. Dalam FKP ini diadakan workshop properti bagi siswa. Ini tujuannya untuk meningkatkan ketrampilan (skill) bagi siswa dalam management pentas. Andry juga menyampaikan FKP tahun 2016 ini juga dilakukan launching logo FKP terbaru. Logo FKP yang terbaru bernuansa dunia kaum muda. Kharakter hurup Festival Ketoprak Pelajar bernuansa nilai seni yang tinggi.
FKP tahun 2016 ini juga memperebutkan Piala Bupati Klaten. Selain piala tersebut juga memperebutkan piala bergilir. Hal ini diharapkan menjadi penyemangat bagi peserta FKP. Adanya FKP setiap tahun ini merupakan kepedulian Amigo pada budaya. Penyelenggaraan FKP ini kerja bareng Amigo Group dengan Omah Wayang Klaten, juga dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Klaten.
Pemrakarsa FKP di Klaten Edy Sulistyanto dalam jumpa pers Kamis (1/9) kemarin mengungkapkan Klaten ini mempunyai ciri khas apa? Ia berharap Klaten menjadi kota ketoprak.
Dalam prakatanya, Edy Sulistyanto antara lain mengungkapkan FKP tahun ke-7 ini pesertanya bertambah menjadi 19 sekolah. Banyak sekolah mulai menyadari bahwa ketoprak ini adalah media pendidikan karakter yang lengkap. Bahwa pendidikan karakter tidak bisa hanya diberikan sebatas teori saja. Tetapi mestinya siswa ditarik langsung dalam praktek. Proses latihan yang panjang dan menguras tenaga menjadi kecambah tumbuhnya karakter yang tanggungjawab, tekun, dan komitmen yang positip. Ini, lanjut Edy Sulistyanto, bukankah ini sejalan dengan prioritas pemerintah untuk membangun karakter generasi muda!
Untuk juri FKP ke-7 ini ada tiga orang. Mereka dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Mereka adalah Trisno, Joko Aswoyo, dan Haryono. Harapan semua yang terlibat pelaksanaan FKP ke-7 dapat berjalan lancar dan sukses. (ksd)