BERITA KLATEN — Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani melakukan tanam kedelai bersama Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Klaten KH. Syamsuddin Asyrofi dan sejumlah elemen masyarakat untuk merawat kerukunan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Sri Mulyani mengatakan Kabupaten Klaten merupakan daerah penghasil kedelai di Jawa Tengah dengan kontribusi menyokong untuk kebutuhan nasional. Dan Ceper merupakan salah satu Kecamatan di Klaten yang dibidik sebagai penghasil kedelai dan juga Kecamatan yang lain.
Bupati mengapresiasi FKUB Klaten yang berkolaborasi kemitraan usaha dengan CV. Java Agro Prima (JAP ) dan PT.Java Agro Sejahtera ( JAS ) Klaten dengan petani di Desa Tegalrejo Kecamatan Ceper Klaten menanam kedelai dengan menerapkan sistem Tanpa Olah Tanam (TOT).
“Biasanya setelah panen padi, petani langsung sebar benih. Hal ini untuk menghemat biaya tenaga kerja tanam dan akan lebih efisien,” katanya Jumat (21/7/2023) usai tanam kedelai dengan FKUB di Desa Tegalrejo, Ceper, Klaten, Jawa Tengah.
Dikatakan FKUB Klaten dalam upaya pemberdayaan petani sekaligus mendukung program Pemerintah telah mencanangkan menanam kedelai di Desa Tegalrejo Kecamatan Ceper Jumat seluas 6 hektar (ha).
“Kami menyambut baik prakarsa FKUB berkolaborasi dengan CV. JAP / PT.JAS Klaten kerjasama Kemitraan usaha ini “FKUB Menanam Kedelai Dari Klaten Untuk Indonesia,” kata Bupati Klaten. Bupati Klaten bersama Forkompinda bersama FKUB Klaten dalam agenda menanam kedelai perdana dengan para petani di Desa Tegalrejo hari Jumat tanggal 21 Juli 2023 pada musim tanam akhir Juli tahun ini.
“Alhamdulillah tahun ini, petani bersemangat tanam kedelai. Cuaca juga mendukung, ketersediaan air cukup karena pada awal tanam kondisi tanah masih basah,” katanya.
Ketua FKUB Klaten KH.Syamsuddin Asyrofi dalam kesempatan yang sama mengatakan melalui penanaman kedelai kerja sama dengan mitra usaha FKUB dengan CV. JAP dan PT.JAS Klaten dan para petani di Desa Tegalrejo Ceper dalam merintis usaha menanam kedelai dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
“Pemberdayaan masyarakat yang kita kemas untuk merawat kerukunan dengan cara berkolaborasi menanam kedelai itu tidak serta merta untuk meningkatkan kesejahteraan petani saja, tetapi juga bagian dari upaya merawat kerukunan di masyarakat,” katanya.
Direktur PT.JAS Klaten Ir. Sunarso, M.Si didampingi ketua kelompok tani Desa Tegalrejo, Ceper Ja’far Rodhi saat ditemui di lahan kedelai yang dilakukan penanaman perdana di Tegalrejo, Ceper mengatakan hasil dari penanaman kedelai sampai saat ini cukup menguntungkan, hasil panen biasanya dijual ke pabrik untuk diolah menjadi susu kedelai, makanan ringan, dan sebagian lagi dijual ke Pasar Tradisional untuk dijadikan kecambah.
“Varietas kedelai yang ditanam saat ini adalah kedelai lokal Non-GMO (Non Genetically Modified Organism) yang sehat alami,” katanya.
Dikatakan keunggulan jenis tanaman kedelai yang ini adalah tahan cuaca kering, berbiji besar dan produktif, relatif resisten terhadap hama dan penyakit.
“Kami sangat bergembira dengan adanya Kementrian Pertanian melaksanakan program korporasi kedelai di Desa-desa walaupun hasil panen kami selalu ada yang membeli tapi dengan adaya program ini diharapkan para petani akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari penjualan kedelai sebelumnya,” ujarnya.
Menurut Sunarso pertumbuhan tanaman kedelai di Klaten saat ini cukup memuaskan sehingga diperkirakan produktivitasnya tinggi.
“Saat ini kebutuhan kedelai nasional sangat besar kita tidak bisa terus-menerus memenuhi kebutuhan kedelai tersebut dengan mengimpor dari luar negeri,” ujarnya.
Dijelaskan sebenarnya saat ini kedelai lokal adalah solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah mengembangkan korporasi petani kedelai, dimana nantinya petani dapat secara mandiri meningkatkan kualitas penanaman sampai dengan Kerjasama yang solid dalam pemasaran hasil yang tentunya akan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri,” jelasnya.
Ia mengaku bangga dengan semangat petani kedelai di Desa Tegalrejo, Ceper, Klaten. Oleh karena itu pihaknya akan terus mengawal agar produksi kedelai tercukupi melalui program-program pemerintah, baik dari Pusat maupun daerah.
“Melalui pengembangan korporasi ini, petani dapat mengelola usaha budidaya kedelai secara komprehensif mulai dari hulu sampai hilir, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraanya,” katanya.
Pihaknya juga menjelaskan penumbuhan dan pengembangan korporasi petani yakni kemitraan usaha pertanian (agrobisnis integrated partnetship system) diyakini mampu mewujudkan kelembagaan ekonomi petani yang bersifat korporat (badan usaha) di kawasan pertanian.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan juga pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Ketua kelompok tani Desa Tegalrejo Ja’far Rodhi mengatakan dengan kolaborasi kemitraan usaha antara FKUB dengan PT JAS Klaten ini diharapkan para petani lebih bersemangat lagi menanam kedelai karena telah adanya kepastian pasar yang akan menerima dan membeli hasil panen para petani dengan harga yang layak.
“Dengan kerjasama ini para petani bersemangat menanam kedelai untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” katanya.
Penulis : Moch.Isnaeni
Editor: ksd