Klaten, 20 Juli 2024 – Mahasiswa KKN Undip Tim II melaksanakan program kerja monodisiplin berupa produk Trap Barrier System (TBS) kepala kelompok tani Desa Turus secara langsung di area persawahan Desa Turus, Dukuh Turus Lor, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 dengan luaran berupa produk Trap Barrier System, Leaflet dan Power Point sebagai informasi terkait dengan hal tersebut. Serangan hama tikus yang menyebabkan gagal panen menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi petani. Serangan hama tikus yang intensif sering kali menyebabkan gagal panen dan kerugian besar bagi petani, mengancam hasil kerja keras mereka dan pendapatan yang diharapkan.
Menyadari dampak signifikan dari masalah ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro 2024 melihat peluang untuk memberikan solusi konkret dengan menerapkan Trap Barrier System (TBS). Sistem penghalang ini dirancang khusus untuk mengurangi serangan tikus dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan TBS, para petani tidak hanya mendapatkan perlindungan yang lebih baik terhadap tanaman mereka, tetapi juga dapat mengurangi kerugian yang selama ini menghantui hasil panen mereka. Inovasi ini diharapkan menjadi langkah signifikan dalam membantu petani mengatasi tantangan hama tikus dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Trap Barrier System (TBS) adalah sebuah metode inovatif dalam pengendalian hama yang dirancang untuk mencegah tikus merusak tanaman. Sistem ini memanfaatkan penghalang fisik yang terbuat dari bahan-bahan tahan lama dan ramah lingkungan, seperti plastik bening, mulsa, ataupun fiber serta dilengkapi dengan bubu perangkap. Keunggulan utama TBS terletak pada kemampuannya untuk menciptakan barikade yang efektif, mencegah tikus masuk ke area yang dilindungi tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Dengan desain yang mudah dipasang dan dirawat, TBS tidak hanya memberikan perlindungan yang kuat namun juga mengurangi dampak lingkungan. Kelebihan ini menjadikan TBS sebagai solusi praktis dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah hama tikus, sekaligus meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani.
Penulis: Angela Yohana Tania (Mhs KKN Universitas Diponegoro)