Search

Genangan Air Ruas Jalan Wedi – Bayat, Di Mundu Menghambat Pengguna Jalan

BERITA KLATEN – Titik ruas jalan Wedi –  Bayat di Dusun Mundu/Dusun Becak, Desa Brangkal, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, bila turun hujan digenangi air. Karena itu menjadi penghambat bagi pengguna jalan yang melintas.

Para pengendara motor, mobil, maupun pengendara sepeda gowes mengeluh ketika melintas ruas jalan Wedi – Bayat di titik Dusun Mundu atau Dusun Becak yang tergenang air karena hujan. Genangan air tersebut bila turun hujan deras tinggi air genangan hampir mencapai  lutut orang dewasa. Ini yang sangat dikeluhkan oleh warga sekitaran Dusun Mundu dan Dusun Becak.

Kepala Desa (Kades) Brangkal Sriyanto, ketika ditemui Berita Klaten.com di kantornya, Senin (6/12/2021) lalu, Sriyanto mengungkapkan bahwa bila hujan kondisi air yang menggenangi ruas jalan Wedi – Bayat  di Dusun Mundu dan Dusun Becak sudah lama, sudah beberapa tahun lalu. Sehingga lanjut Sriyanto, karena di titik Dusun Mundu dan Dusun Becak posisinya rendah maka banyak air curah hujan yang mengumpul di ruas  jalan Wedi – Bayat di Dusun Mundu dan Dusun Becak, sehingga air hujan menggenangi jalan tersebut.

“Air hujan yang turun dari gunung juga dari wilayah Desa Paseban, Kecamatan Bayat. Air tersebut menggerojog kearah barat, kemudian turun ke Dusun Mundu. Karena Dusun Becak posisinya rendah, maka banyak curahan air hujan yang masuk ke kampung Becak. Termasuk menggenangi halaman Masjid Dusun Becak. Karena itu warga Dusun Becak, RT 19 berinisiatip menutup atau menanggul sebagai “polisi tidur“agar air tidak masuk di Dusun Becak. Karena pinggir jalan sisi selatan ditutup maka air hujan jadi menggenangi di jalan. Akibat air yang menggenangi jalan, jalan menjadi licin, dapat mengakibatkan kecelakaan, pengendara jatuh, tentunya juga mengganggu lingkungan,”tutur Kades Sriyanto.

Lebih lanjut Kades Brangkal  Sriyanto mengatakan pada tahun 2015 sudah diusulkan melalui forum Musrenbangdes, Musrenbangcam, juga dalam forum Musrebangkab Klaten. Karena Kades Sriyanto tahu ruas Jalan Wedi – Bayat, bahkan sampai Kecamatan Cawas merupakan ranah jalan kabupaten. Harapan Sriyanto pada tahun anggaran 2022 sudah dibuatkan drainase atau gorong-gorong untuk mengalirkan air curah hujan selalu menggenangi ruas jalan Wedi – Bayat di titik Dusun Mundu dan Dusun Becak.

Solusi yang diusulkan oleh Kades Brangkal Sriyanto adalah dibuatkan gorong-gorong atau selokan dari titik genangan air diarahkan ke barat masuk ke kali Ujung.  Menurut Sriyanto jarak dari titik genangan air sampai kali Ujung ada 150-an meter. Untuk ketinggian gorong-gorong  1 meter, dan lebar 80 centi meter.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Klaten Suryanto, ketika ditemui di kantornya, Selasa (7/12), ia mengatakan adanya genangan air pada ruas jalan Wedi – Bayat di titik Dusun Mundu dan Dusun Becak,  ruas jalan tersebut adalah jalan kabupaten.  Untuk mengatasi jangan ada genangan air hujan di jalan yang masuk Dusun Mundu dan Dusun Becak perlu dibuatkan saluran untuk membuang air. Menurutnya genangan air di Dusun Mundu dan Dusun Becak dibuat saluran pembuangan masuk Kali Ujung. Bila nanti sudah ada dana anggaran dapat diprogramkan pembuatan saluran pembuangan air. Sekarang dana yang masih ada diperuntukkan untuk perawatan jalan.

Camat Wedi Rizqan, menanggapi adanya genangan air di ruas jalan Wedi – Bayat yang ada di Dusun Mundu dan Dusun Becak, ia mengatakan ketika ada sosialisasi Perda di Desa Tanjungan oleh DPRD Kabupaten Klaten untuk menangani genangan air tersebut sudah disanggupi masuk anggaran tahun 2022 yang akan datang.

Hartini, salah seorang warga dari Dusun Becak, ia mengatakan adanya genangan air di jalan tersebut agar segera disikapi oleh yang berwenang. Karena genangan air di jalan yang cukup lama asatnya (kering) sangat mengganggu/menghambat kegiatan masyarakat. Hartini juga mengatakan genangan air di jalan tersebut dikeluhkan para pengguna jalan. (ksd)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar