Search

Halal Bihalal Jajaran Korwil Pendidikan Kecamatan Wedi Disertai Pelepasan Guru Purna Tugas

BERITA KLATEN – Jajaran Korwil Pendidikan Kecamatan Wedi  menyelenggarakan halal bihalal mengundang sekitar 500 orang insan pendidikan di Gedung Serba Guna Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (29/4/2023).

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) jajaran Korwil Pendidikan Kecamatan Wedi Sunarna pada wartawan  mengatakan mengungkapkan kegiatan halal bihalal di jajaran Korwil Pendidikan Kecamatan Wedi adalah seluruh guru TK & Paud, sekolah dasar (SD), serta karyawan.

“Panitia halal bihalal mengundang sejumlah 500 insan pendidikan, yang hadir mencapai 485 orang, ada 98% yang dapat hadir.  Bersamaan halal bihalal ini juga dilakukan penyerahan kenang-kenangan pada pengawas SD, guru SD, termasuk kepala sekolah yang purna tugas,  jumlahnya ada 9 orang, dan 9 guru TK. Jadi semua ada 18 guru TK dan guru SD termasuk kepala sekolah,”tutur Sunarna menjelaskan.

Kata pamitan dari insan pendidikan yang memasuki masa purna tugas diwakili oleh pengawas SD Kecamatan Wedi Budiyono. Ungkapan pamitan Budiyono ditanggapi oleh Sudibya.

Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Wedi Sudibya dalam sambutannya antara lain mengungkapkan kegiatan halal bihalal menjadi dambaan bagi para guru. Tahun lalu giat halal bihalal sudah dipersiapkan dengan matang. Tetapi karena masih pandemi terpaksa ditunda, agar tidak terjadi.

Sekarang, lanjut Sudibya, giat halal bihalal yang didambakan sudah terwujud. Sehingga membahagiakan semua para guru dan karyawan. Kesempatan moment halal bihalal ini untuk saling memaafkan atas kesalahan yang dilakukan tahun lalu.

Dalam kesempatan halal bihalal  ini Sudibya juga mengucapkan terima kasih pada pengawas, para guru dan kepala sekolah yang sudah memasuki purna tugas.

“Saya mengucapkan terima kasih pada bapak, ibu guru yang telah purna tugas. Bapak ibu guru yang purna tugas telah berjasa memandaikan dan mencerdaskan anak bangsa di Kecamatan Wedi. Jasa bapak dan ibu guru yang purna tugas sangat berharga bagi anak bangsa. Bapak dan ibu guru yang telah purna tugas di masyarakat masih dibutuhkan,”ungkap Sudibya.

Dalam kesempatan diwawancarai wartawan Sudibya mengungkapkan Jajaran Korwil  Pendidikan Kecamatan Wedi akan terus berjuang meningkatkan kualitas pendidikan.  Dengan tenaga pengawas TK /SD yang ada, serta guru ASN dan guru P3K yang jumlahnya kurang lebih 200 guru akan terus diupayakan optimal untuk  menjaga kualitas pendidikan di Kecamatan Wedi.

Tausiyah halal bihalal Jajajaran Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Wedi disampaikan oleh Moch Isnaeni. Moch Isnaeni yang pernah menjabat UPTD Pendidikan di Kecamatan Karangnongko dan Kecamatan Klaten Tengah menyampaikan tausiyah halal bihalal disertai celoteh-celoteh, dan cerita pengalaman hidupnya yang lucu, sehingga para guru banyak yang tertawa-tawa geli. Apalagi ketika Moch Isnaeni menceritakan pengalaman hidupnya ketika silaturahmi di rumah relasinya yang seorang pengusaha. Pengalaman hidup ini Moch Isnaeni menyebutnya “kisah mete” yang membuat geli.

Konon ceritanya sejak awal Moch Isnaeni sudah dipesan oleh isterinya, bila datang silaturahmi ketika dijamu jangan ingin mengambil makanan yang jauh dari jangkauan tempat duduk. Ambilah makanan yang tersaji yang dekat dari tempat duduk. Tetapi saat silaturahmi Moch Isnaeni ingin menikmati makanan mete yang letaknya jauh dari jangkauan tempat duduk Moch Isnaeni. Ia sudah berusaha geser makanan yang dekat duduknya. Maksudnya kalau makanan dalam lodong yang di dekatnya sudah digeser, lalu lodong yang berisi mete juga digeser mendekat  tempat duduk Moch Isnaeni. Tetapi lodong tempat mete tidak digeser, tetap di tempat yang jauh dari jangkauan Moch Isnaeni. Kemudian, karena Moch Isnaeni inginnya ambil mete yang jauh dari jangkauan, lalu Moch Isnaeni berdiri ulurkan tangan untuk ambil mete yang dekat dengan duduknya tuan rumah. Tak terkira tuan rumah terus menyambut salaman dengan mengucapkan “lho kok keseso Pak Is”.  Dikiranya Moch Isnaeni mau pulang, karena sudah terlanjur disambut tuan rumah begitu, Moch Isnaeni terus pulang, sambil mengatakan terburu ada pekerjaan mau goreng mete. Karena itu Moch Isnaeni tidak jadi icip-icip mete.

Meskipun banyak ungkapan-ungkapan yang lucu, membuat hadirin halal bihalal di Jajaran Korwil Pendidikan Kecamatan Wedi yang tertawa, namun Moch Isnaeni tetap menyampaikan tausiyah makna halal bihalal.

Dalam kesempatan menyampaikan tausiyah Moch Isnaeni memberi pengertian Halal Bihalal.

Pengertian Halal Bihalal  adalah kegiatan saling bertemunya sekumpulan orang di suatu tempat dalam rangka bersilaturahmi di saat momen Lebaran atau Idul Fitri sekarang. Dalam halal bihalal, biasanya orang akan saling bermaaf-maafan dan menyantap makanan yang telah disediakan tuan rumah bersama.

Hikmah dari halal bihalal adalah sebagai berikut : 1.Mempererat tali persaudaraan, 2. Menyambung tali silaturahmi, 3. Sebagai tempat saling bermaafan, 4. Mendapat ridha Allah SWT atas kebaikan yang kita perbuat, 5. Menambah pahala, 6. Memperpanjang umur, 7. Mendapatkan berkah, 8. Saling mendo’akan sesama.

Semoga yang disampaikan oleh Moch Isnaeni bermanfaat, mari walau Halal Bihalal itu  hanya tradisi, tidak ada jeleknya jika kita adakan sebagai ajang silaturrahmi.

Selain para guru yang diundang,  pengawas TK SD, Penilik juga diundang, serta Forkompimca Wedi. Nampak hadir perwakilan Kecamatan Wedi, perwakilan Koramil Wedi, dan lainnya.(ksd)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar