KLATEN (BK). Kegiatan Halal Bihalal Keluarga Besar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Klaten yang rutin dilaksanakan pada bulan Syawal hendaknya menjadi perekat yang harmonis. Halal Bihalal tersebut dilaksanakan di Aula SMA Negeri 2 Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (16/7).
Ketua Panitia Halal Bihalal Keluarga Besar SMA Negeri 2 Klaten Harjanti, pada Berita Klaten mengungkapan Halal Bihalal Keluarga Besar SMA Negeri 2 Klaten merupakan giat rutin tahunan. Tujuannya untuk menjalin tali silaturahmi bagi para guru yang masih aktif dengan para karyawan maupun guru yang sudah purna tugas. Selain itu para guru, dan karyawan juga sering mengadakan pengajian.
Lebih lanjut Harjanti menjawab pertanyaan Berita Klaten mengenai tamu yang diundang dalam halal bihalal Keluarga Besar SMA Negeri 2 Klaten antara lain Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Kasi SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Pengawas SMA, Muspika Klaten Selatan, Komite SMA Negeri 2 Klaten, para purna wira guru maupun karyawan SMA Negeri 2 Klaten, guru dan karyawan SMA Negeri 2 Klaten, dan kali ini ada alumni angkatan tahun 1984 yang datang dalam moment halal bihalal ini. Menurutnya, angkatan tahun 1984 memberi kenangan pada SMA Negeri 2 Klaten berupa TV merk Politron jenis LED sebesar 34 inci.
[ads1]
Sekitar 12 orang alumni SMA Negeri 2 Klaten angkatan tahun 1984 yang dikomandani Kadarwati sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah menyerahkan TV pada Kepala SMA Negeri 2 Klaten Yohanes Priyono, yang biasa disapa John Pri.
Yohanes Priyono dalam sambutannya antara lain mengungkapkan dalam halal bihalal merupakan kesempatan untuk saling memaafkan. Halal bihalal ini menjadi tradisi kehidupan mesti dilestarikan. Ia menegaskan, saling memaafkan menjadi sarana untuk menjalin kehidupan yang harmonis. Sehingga keluarga besar SMA Negeri 2 Klaten kompak.
Mengenai kehadiran alumni SMA Negeri 2 Klaten angkatan tahun 1984 yang hadir dalam halal bihalal ini Yohanes Priyono merasa terharu. Karena itu ia menyampaikan agar para alumni SMA Negeri 2 Klaten mau merasakan yang niteni, kemudian nirokno, dan kemudian nambahi apa yang diperlukan.
Kemudian tauziah untuk siraman rohani yang disampaikan oleh Uztad Sumardi, ia antara lain mengunkapkan Gusti Alloh selalu mencintai umat yang bertobat, dan yang menyesali segala dosanya dan mau bertobat. Manusia perlu menyadari mudah jatuh dalam dosa. Maka halal bihalal ini menjadi kesempatan untuk saling memaafkan. “Dan manusia sebagai makluk ciptaan Tuhan mestinya tidak punya rasa dendam,”ungkap Sumardi. Sumardi juga berpesan menjadi manusia yang baik harus beriman pada Tuhan Allah. Pesannya pada guru, agar kalau derajat guru itu baik maka guru harus beriman. Karena kalau guru tidak beriman menurutnya maka jadinya guru yang grumutan. (kad)