Search

Hewan Sapi Di Kabupaten Klaten Masih Aman Dari Virus PMK

BERITA KLATEN – Bupati Klaten Hj Sri Mulyani setelah melakukan kunjungan di Pasar Hewan Prambanan, Kabupaten Klaten, pada wartawan mengatakan khususnya hewan sapi yang dijual belikan masih aman dari virus penyakit mulut dan kaki atau PMK, Selasa (17/05/2022).

Kunjungan Bupati Klaten Hj Sri Mulyani didampingi beberapa orang pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten  ke Pasar Hewan Prambanan,  Klaten, Jawa Tengah,  untuk memantau kesehatan hewan ternak yang dijual belikan  khususnya  sapi.

Kabar yang mengemuka akhir-akhir  mewabah, adalah penyakit PMK pada hewan sapi dan kambing di Jawa Timur. Kabarnya jenis virus PMK itu penyebarannya begitu cepat.

Bupati Klaten Hj Sri Mulyani ketika mengunjungi di Pasar Hewan Prambanan tadi pagi pada wartawan yang meliput mengatakan, di Kabupaten Klaten  ada sejumlah 33 ekor  sapi terindikasi suspect virus PMK.  Menurutnya ada 6 ekor sapi  positif terpapar virus PMK. Rinciannya adalah 2 ekor sapi milik warga Kecamatan Karanganom, dan 4 ekor sapi   milik warga di kecamatan Kemalang. Menurutnya di Kabupaten Klaten hewan sapi  masih aman dari PMK.

Sri Mulyani mengatakan sebenarnya sudah ada tindakan preventif dari pihak aparat keamanan dan  dinas terkait untuk mencegah masuknya hewan ternak sapi dari daerah yang terpapar masuk di Kabupaten Klaten. Namun karena lalu lintas perdagangan hewan  sapi  begitu intensif dan cepat, maka hewan sapi di Kabupaten Klaten juga terpapar.

Sri Mulyani meminta pada para pedagang sapi agar tetap tenang. Pemerintah Kabupaten Klaten akan terus berupaya menjaga kesehatan hewan ternak khususnya sapi. Apalagi tidak lama lagi akan memasuki peringatan kurban Hari Raya Idul Adha. Hewan sapi maupun kambing banyak dibutuhkan umat Islam. Maka pedagang hewan ternak sapi dan kambing supaya tenang.

Menurut Margito sebagai Petugas Teknis Peternakan PKTU yang bertanggung jawab di Pasar Hewan Prambanan menjelaskan ciri hewan  sapi yang normal atau sehat antara lain suhu badan tidak melebihi 38, mulut tidak ada lepuh-lepuh, tidak gemetar, napsu makan banyak. Sedangkan sapi yang terpapar virus PMK ialah suhu tinggi  mulai 39 hingga 41, ler-leran atau liur yang tak putus, rongga mulut ada lepuh-lepuh, tidak napsu makan dan minum, kuku ada ler-leran, kaki gemetar, serta kaki luka.

Kemudian untuk mencegah hewan sapi agar tidak terpapar PMK adalah sanitasi kandang yang bersih, hindari sampai yang terpapar, nutrisi yang baik.  Memurut Margito, intinya jangan sampai terpapar oleh hewan sapi dari daerah lain yang terpapar PMK.

Margito mengungkapkan bila ada hewan sapi yang terpapar PMK  perlu dikarantina, kemudian dilakukan pengobatan oleh tenaga kesehatan hewan..

Kepala Pasar Hewan Prambanan Kusno Tri Junianto mengatakan selama ini di Pasar Hewan Prambanan tidak ada sapi yang terpapar PMK.  Sampai   saat ini ada pemantauan oleh bupati tidak dijumpai hewan  sapi yang dijual di Pasar Hewan Prambanan terpapar virus PMK.

”Semua sapi yang dijual belikan di pasar hewan Prambanan hari ini sehat dan bebas dari virus PMK. Karena sapi yang dijual belikan  dari Gunungkidul, Bantul maupun Sleman tidak ada yang  kena PMK,”tutur Kusno Tri Junianto.

Terkait harga sapi, Kusno Tri Junianto menyatakan setelah lebaran harga ternak sapi cenderung naik. Sebelum lebaran harga sapi sekitar Rp 20 juta, habis lebaran harga sapi per ekor  mencapai  Rp22 juta. Harga sapi setelah lebaran harga jual sapi turun. Hal itu menurut Kusno karena adanya kabar berita hewan sapi yang terpapar PMK.

 

Salah seorang pedagang/blantik sapi namanya Rejo, tempat tinggal di Telogowatu, Kemalang pada wartawan yang mewancarai mengatakan harga jual sapi setelah lebaran mengalami penurunan harga dari Rp1 juta hingga Rp 2 juta.  Riilnya dulu harga hewan sapi sampai Rp 20 juta.  Namun setelah ada berita sapi terpapar PMK harga sapi lakunya Rp 18 juta.  Menurut Rejo calon pembeli hewan sapi ya menurun.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan (DPKPP Kabupaten Klaten Widiyanti, kepada wartawan mengatakan obat antibiotik untuk pengobatan hewan sapi bila terpapar sudah disiapkan. Stok obat untuk persediaan cukup. Dari Dinas Provinsi Jawa Tengah sudah didrop di Dinas Pertanian Klaten. Upaya yang akan dilakukan adalah reaksi cepat. Pesannya Widiyanti, begitu timbul terjadi PMK pada hewan ternak sapi agar segera cepat lapor.

Pejabat Pemkab Klaten yang  serombongan dengan Bupati Klaten Hj Sri Mulyani antara lain Assisten Bupati Tajudin Akbar, Jaka Purwanta, Kepala Dinas Kesehatan dr Cahyono Widodo, Sekretaris Bapeda Pandu Wirabangsa, Sekretaris Disdaskop Supriyanto,  pejabat Muspika Prambanan, dan pejabat lainnya.(ksd)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar