KLATEN (BK). Jenazah Jumadi (49th) pencari katak ditemukan di bagian pinggir Kali Dengkeng, Dukuh Patoman, Desa Krikilan, Kecamatan Bayat, Klaten, Sabtu (12/3) siang. Janazah langsung dievakuasi SAR Klaten dibawa ke RS Soeradji Tirtonegoro Tegalyoso, Klaten, Jawa Tengah.
Korban kecelakaan air Jumadi alias Wiknyo Hartono adalah warga Dukuh Kebonagung, Desa Ceporan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, sehari-harinya bekerja mencari katak untuk dimasak menu sweke. Menurut kronologi data di Posko SAR Klaten di Kantor Desa Kajoran mengenai hilangnya Jumadi, hari Kamis (10/3) malam, kurang lebih pukul 22.00 Jumadi pamitan keluarganya akan berangkat kerja mencari katak di sekitar Desa Kajoran, Kecamatan Klaten Selatan. Seperti biasanya, ia setiap berangkat mencari katak membawa peralatan cis, kepis tempat wadah ikan, dan lainnya. Bila berangkat kerja mencari katak ia selalu naik sepedanya ontel merk phpnix.
Menurut saudaranya Kabul, Jumadi setiap pulang kerja sampai rumah sekitar pukul 04.00. Namun pada hari Jumat (11/3) sampai siang hari, bahkn sampai pada sore hari Jumadi belum pulang juga. Hal ini membuat resah bagi keluarganya. Sempat tersebar kabar juga salah seorang tetangganya sekitar pukul 04.00 sepertinya melihat Jumadi pulang ke rumahnya. Kemudian pada pukul 11.00 ada seorang warga menemukan sepeda ontel milik Jumadi berada di saluran irigasi berjarak sekitar 100 meter arah ke barat Kantor dari Desa Kajoran, Kecamatan Klaten Selatan. Karena sampai pada pukul 11.15 Jumadi pulang, maka keluarganya terus melaporkan ke kantor Polisi Sektor Gantiwarno. Selanjutnya Polsek Gantiwarno terus menyampaikan informasi kepada Sasongko Agung Wibawa dan kemudian diteruskan ke Mako SAR Kabupaten Klaten.
Kemudian untuk menindaklanjutinya, pada Jumat (11/3) Mako SAR Kabupaten Klaten secara resmi dibuka mulai melakukan operasi mencari korban laka air sosok Jumadi alias Wiknyo Hartono. Kantor Desa Kajoran digunakan tempat Posko SAR pencarian sosok Jumadi. Hari itu juga mulai berdatangan anggota SAR Klaten, relawan PMI, relawan Muhammadiyah, dan lainnya. Tidak ketinggalan RAPI Klaten juga turun untuk membantu komunikasi. Tim SAR beserta relawan mulai bergerak mencari di sekitar sawah Desa Pandes dan Desa Kajoran yang diduga tempat mencari katak. Di pinggiran tanggul Kali Ujung juga disisir untuk menemukannya. Namun sampai pada malam hari sekitar pukul 02.00 juga belum ditemukan sosok Jumadi. Sehingga operasi pencarian Jumadi sementara dihentikan, akan diteruskan pada esok hari, Sabtu (12/1).
Hari Sabtu pukul 06.00 SAR Klaten dan para relawan mulai bergerak lagi untuk melakukan operasi pencarian sosok Jumadi. Pencarian kembali menyisiri sawah-sawah yang berada di Dukuh Gajihan, Desa Pandes dan Desa Kajoran. Termasuk di tanggul Kali Ujung Wedi juga disisir kembali. Namun sampai tengah hari sekitar 12.00 juga belum ditemukan. Dan saat itu SAR dan para relawan istirahat sejenak.
Tidak lama kemudian sekitar pukul 12.45 dapat informasi ditemukan sosok mayat oleh Busri warga di Kali Dengkeng, tepatnya di Dukuh Patoman, Desa Krikilan, Kecamatan Bayat yang sedang mencari daun untuk makan ternaknya. Kemudian ia menyampaikan pada yang kompeten. Selanjutnya tim SAR Kabupaten Klaten segera meluncur untuk menindaklanjuti. Tidak ketinggalan salah seorang keluarga Jumadi yang bernama Kabul ikut datang di lokasi ditemukannya sosok mayat. Awalnya sosok mayat tersebut diketemukan oleh Busri warga Krikilan yang sedang mencari daun untuk makanan ternaknya.
Di lokasi penemuan mayat tim SAR dan Kabul meneliti sosok mayat di Kali Dengkeng yang berada di pinggir. Ciri-ciri mayat yang masih mengenakan kaos jemper warna coklat, celana pendek warna krem dan masih mencangklong kepis di badannya dan ciri lainnya dibenarkan oleh Kabul bahwa sosok mayat tersebut adalah Jenasah Jumadi. Kemudian setelah disaksikan oleh petugas yang berkompeten Jenazah Jumadi langsung dievakuasi dibawa ke RS Dokter Soeradji Tirtonegoro Klaten untuk dilakukan visum seperlunya dan dibersihakan. Setelah selesai dilakukan visum kemudian Jenazah dibawa ke rumah keluarganya di Dukuh Kebonagung, Desa Ceporan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Selanjutnya setelah didoakan oleh warga kampung Kebonagung dan para kerabatnya pada pukul 17.00 jenazah Jumadi dimakamkan di Makam Sasonoloyo Kebonagung.
Kepala Kepolisian Sektor Kota Klaten AKP Warsono, pada wartawan mengatakan meninggalnya Jumadi yang awal tempat kejadian perkara (TKP) di Desa Kajoran adalah korban laka air. Setelah Jenazah Jumadi ditemukan di Kali Dengkeng tepatnya di Dukuh Patoman, Desa Krikilan, Kecamatan Bayat sudah dalam keadaan meninggal dunia. Menurut Warsono tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Bagian mulut dan pelipisnya yang berdarah diperkirakan karena benturan benda di kali.
Komandan SAR Kabupaten Klaten Pandu Wirabangsa, pada Berita Klaten mengatakan dugaannya meninggalnya Jumadi karena laka air. Mungkin karena terpeleset di tanggul dan jatuh di Kali Ujung lalu terhanyut sampai Kali Dengkeng. Apalagi pada Jumat (11/3) dini hari hujan deras dan Kali Ujung dalam keadaan banjir.
Kabul didampingi Baroji mewakili keluarga Jumadi mengatakan dapat menerima musibah yang menimpa Jumadi. Keluarganya berharap arwah Jumadi diterima Allah di surga. Pada kesempatan ini juga ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada polisi, SAR Klaten, semua relawan, serta semuanya yang terkait membantu dalam pencarian Jenazah Jumadi. Menurut Kabul, Jumadi meninggalkan seorang isteri dan 3 anak ialah 1 putra dan 2 putri. (ksd)