Search

Kali Ujung Akan Dinormalisasi

WEDI (BK).  Warga masyarakat Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah  yang  tinggal di sekitar  Kali Ujung setuju Kali Ujung dinormalisasi. Kesepakatan ini berdasarkan hasil rapat di kantor Kecamatan Wedi beberapa hari lalu.

Demikian dikatakan Camat Wedi Kukuh Raharjo ketika  ditemui  di kantornya, Rabu (30/12). Lebih lanjut ia  menuturkan  tidak  ada masalah jika Kali Ujung dinormalisasi.  Namun dia belum tahu  kapan pelaksanaan  normalisasi Kali Ujung akan dimulai. Menurutnya, sekarang  sudah diajukan  permohonan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Solo untuk perbaikan talut (tanggul) yang ambrol karena Sungai Ujung  banjir hari Minggu, 13 Desember 2015 lalu.

Salah seorang putra Hj Sumarti Sutarno Edy, ketika dikonfirmasi perihal ajuan untuk perbaikan   pondasi talut dan tembok tersebut, ia mengiyakan permohonan itu. Menurutnya,  saat sekarang  surat permohonan sedang diproses. Karena juga  membutuhkan surat keterangan kejadian  bencana dari Bupati Klaten sekarang juga  sudah dilengkapi.    Surat keterangan kejadian bencana longsornya yang mengakibatkan runtuhnya tembok  di tepi Sungai Ujung tertuang nomor 362/06491/30 yang ditanda tangani oleh H Jaka Sawaldi selaku Pejabat Bupati Klaten.

Edy juga mengungkapkan, beberapa hari lalu kira-kira pekan lalu ia lupa harinya, juga sudah diadakan rembug warga di Kantor Kecamatan Wedi dihadiri Ketua  RT dan RW Dukuh Tanggul dan Dukuh  Trimasan, juga Kepala Desa Kalitengah Hariyadi, serta Camat Kukuh Riyadi.  Dalam rembug itu sudah  disetujui bila Sungai Ujung perlu normalisasi untuk antisipasi bencana banjir.

Terkait, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum  Kabupaten Klaten Pramana, dihubungi lewat telepon selularnya Rabu (30/12) malam mengatakan  sudah  melaporkan pada BBWS Solo  adanya 40 titik  tanggul  Sungai Dengkeng yang longsor. Termasuk kerusakan runtuhnya pondasi talut dan tembok pagar di tepi Sungai Ujung yang melintas di Kota Kecamatan Wedi, Klaten.

Menurut Pramana, 40 titik tanggul Sungai Dengkeng itu karena tergogos dan juga ada karena didesak untuk sawah. Tanggul-tanggul yang tergogos ada di Desa Ngandong, Jogoprayan, Kragilan,   Kecamatan Gantiwarno,   Desa Kadilanggon Kecamatan Wedi, di Bayat ada 8 titik, Kecamatan Trucuk, Kecamatan Cawas, dan Kecamatan Karangdowo. Ia tegaskan, 40 titik tanggul-tanggul yang tergogos ini sudah dilaporkan ke BBWS Solo. (ksd)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar