Search

Kenduri Paskah Libatkan Masyarakat Muslim Sekitar Gereja Katolik Paroki Wedi

BERITA KLATEN – Menjelang Pekan Suci Gereja Katolik Santa Perawan Maria (SPM) Bunda Kristus Paroki Wedi mengadakan Kenduri Paskah di Balai Mandala Gereja Katolik Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (22/3/2024) malam.

Kenduri Paskah yang dilaksanakan setiap menjelang memasuki Pekan Suci sudah menjadi tradisi di Gereja Katolik SPM Bunda Kristus Paroki Wedi. Dalam Kenduri Paskah doa dilakukan secara Islam dipimpin oleh salah seorang tokoh masyarakat yang beragama Islam.

Dalam Kenduri Paskah untuk mengawali perayaan pekan suci pada tahun 2024 ini dipimpin oleh Muh Mirsam yang tinggal di Kampung Beku, lokasinya berada di depan Gereja Katolik (SPM) Bunda Kristus Wedi. Hadir dalam Kenduri Paskah Jumat malam itu seratusan warga masyarakat sekitar Gereja Katolik Wedi. Selain warga masyarakat sekitar Gereja Katolik Wedi, juga hadir Kepala Desa (Kades) Gadungan Amirudin,  Kades Kalitengah Hariyadi, Camat Wedi Widaya, serta perwakilan dari Koramil dan Polsek Wedi, serta tamu undangan lainnya.

Pastor Kepala Paroki Wedi Romo Basilius Edy Wiyanto Pr dalam sambutannya diawali memperkenalkan diri sebagai Pastor baru yang bertugas di Gereja Katolik Paroki Wedi.

“Kulo Romo Edy Wiyanto, asal saking desa Baturetno, Wonogiri. Kulo sak derenge  wonten Wedi tugas wonten Gereja Katolik Wates. Kulo  kinten cekap makaten mawon kenalan kulo,”tutur Romo Edy memperkenalkan diri menggunakan bahasa jawa.

Dalam sambutannya menggunakan bahasa jawa Romo Edy antara lain menyampaikan bahwa umat Katolik Paroki Wedi akan merayakan hari Paskah yang akan dimulai hari Sabtu (23/3/2024) memasuki Pekan Suci sampai dengan hari Minggu (31/3/2024). Karena itu Romo Edy mengatakan mohon maaf bila kegiatan Pekan Suci mengganggu warga masyarakat di sekitar Gereja Katolik Wedi.

Camat Wedi Widaya, dalam sambutannya antara lain mengungkapkan Kenduri Paskah yang dilakukan di Gereja Paroki Wedi merupakan tradisi baik yang mesti terus dilakukan. Hal ini untuk menjalin kehidupan toleransi warga masyarakat Kecamatan Wedi. Kebetulan Bulan Maret bersamaan Bulan Ramadhan.  Bagi umat Katolik  menjalankan Pra Paskah dengan melakukan puasa dan pantang, dan umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.

Lebih lanjut Camat Widaya mengatakan di Wedi sudah ada Foredy, relawan lintas iman, dan Ormas untuk pengamanan hari raya keagamaan. Hal ini untuk menciptakan rasa toleransi yang tinggi. Di Kecamatan Wedi sudah terbukti dalam kegiatan pesta demokrasi Pilkades dan Pemilu yang lalu situasinya aman kondusif, tidak ada ekses apa-apa.

Kades Gadungan Amirnudin dalam sambutannya antarab lain mengungkapkan sejarah keberadaan Gereja Katolik di Wedi. Sejak dulu sudah ada tertanam kehidupan menjunjung tinggi keutamaan rasa toleransi. Menurut Amirnudin, ceritanya dari para pendahulu di Wedi sudah ada tiga orang tokoh ialah tokoh Nasionalis,  agamis dari Partai Masumi, dan Partai Katolik. Ketiga tokoh tersebut sudah menjunjung tinggi rasa toleransi. Untuk menandai rasa toleransi di Gereja Katolik Wedi ke tiga tokoh tersebut menanam bibit pohon tanjung. Nantinya bila ada Rejoning Jaman diberi nama kampung Tanjunganom.

Kades Amirnudin dalam sambutannya menegaskan kebiasaan yang baik menjunjung tinggi rasa toleransi agar terus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam momen-momen hari raya keagamaan.

Kesempatan sambutan Dodik selaku Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Paskah Paroki Wedi, ia memaparkan kegiatan Pekan Suci. Mulai dari Perayaan Minggu Palma/Palem yang dimulai hari Sabtu (23/3/2024) sore, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Malam Paskah, dan Minggu Paskah (31/3/2024).

Selesai sambutan-sambutan dilanjutkan doa Kenduri Paskah dipimpin oleh Muh Mirsam. Selesai doa Kenduri Paskah diteruskan pemotongan tumpeng oleh Romo Basilius Edy yang diserahkan pada Dodik selaku Ketua Panitia Paskah.

Selesai pemotongan tumpeng kemudian dilanjutkan ramah-tamah para tamu undangan bersama para Romo, Bruder, Suster, Kepala Desa Gadungan, Kades Kalitengah, dan Camat Wedi.(ksd)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar