BERITA KLATEN-Kota Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah nampak gegap gempita dengan adanya kirab budaya loh jinawi di jalan utama Manisrenggo, Selasa (28/8/2018). Warga masyarakat Manisrenggo menyemut di sepanjang jalan yang dilewati peserta kirab budaya.
Dalam kirab budaya loh jinawi diikuti sebanyak 16 desa yang ada di Wilayah Kecamatan Manisrenggo, juga diikuti oleh warga Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Kemampuan berkesenian yang ada di semua desa di Kecamatan Manisrenggo ditampilkan semua dalam kirab budaya loh jinawi ini. Kesenian yang ditampilkan antara lain jatilan, musik, seni berpakaian wayang, dan seni-seni yang lain. Dalam kirab budaya ini juga ada kirab gunungan. Sejumlah 16 desa membuat gunungan dari hasil bumi, dan kantor Kecamatan Manisrenggo juga membuat gunungan hasil bumi.
Gunungan hasil bumi yang merupakan loh jinawi (kesuburan bumi) kemudian dijajarkan di depan panggung kehormatan yang berada di dekat dengan Mapolsek Manisrenggo. Setelah didoakan sebagai ucapan syukur kepada pencipta alam semesta kemudian ketika gunungan-gunungan hasil bumi akan diangkat, gunungan hasil bumi sudah untuk rebutan para warga masyarakat Manisrenggo yang berada di sekitar panggung kehormatan. Para warga masyarakat yang berebut hasil bumi membawa tas plastik untuk wadah hasil bumi yang berhasil diraihnya. Gunungan hasil bumi terdiri bahan sayur antara lain terong, buncis, kacang panjang, lombok, pare, wortel, dan lainnya. Juga dipasang buah-buahan ialah jeruk, semangka, salak, pepaya, pisang, ketela, dan lainnya.
Salah seorang perempuan remaja bernama Rima Ayu (16th) tinggal di Desa Sukorini, masih duduk di SMK Negeri Jogonalan merasa senang ikut berebut gunungan hasil bumi. Yamg ia dapatkan adalah kacang panjang, wortel, tomat, terong, pare, dan lainnya. Bahan-bahan sayur yang dapat untuk membuat sayur beberapa hari.
Ketua panitia pelaksanaan kirab atau festival budaya loh jinawi Asrip ketika diwawancarai wartawan antara lain Kecamatan Manisrenggo banyak potensi yang dapat diangkat. Baik potensi berkesenian, potensi lahan bumi yang berlimpah ruah. Ada 16 desa, kemudian setiap rukun warga (RW) wajib menampilkan kesenian. Tiap desa rata-rata ada 22 rukun warga. Korelasi kirab budaya dengan loh jinawi adalah warga masyarakat Manisrenggo bersyukur pada sang pencipta alam semesta yang memberi kesuburan bumi Manisrenggo. Warga masyarakat Manisrenggo dapat mendapatkan hasil bumi dengan berebutan gunungan hasil bumi. Asrip mengucapkan terima kasih pada keamanan yang terdiri dari Banser, Senkom, Kokam, Walet, Relawan, komunitas motor pramax, dan termasuk TNI dan Polri, serta warga lainnya.
Kirab Budaya yang direncanakan mulai pukul 13.00 tetapi pukul 14.00 lebih kegiatan kirab budaya loh jinawi baru dimulai, karena menunggu kehadiran para pejabat. Nampak yang duduk di panggung kehormatan adalah Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, Assisten Bupati Rony Roekmito, Camat Manisrenggo Wagiya Gambir bersama isteri, para pejabat Pemkab Klaten, dan tamu undangan lainnya. Bupati Hj Sri Mulyani mengapresiasi adanya kegiatan kirab budaya loh jinawi di Manisrenggo.
Untuk memeriahkan suasana kejawen, juga ditampilkan paguyuban karawitan Renggo Budoyo dari Manisrenggo. Pimpinan paguyuban Karawitan Renggo Budoyo adalah Ledung Warsidi sebagai pelindungya adalah Camat Wagiya Gambir. (ksd)