BERITA KLATEN (BK)-Kebutuhan guru sekolah dasar (SD) negeri di Kabupaten Klaten masih kurang banyak. Rata-rata tiap SD negeri hanya ada 3 hingga 4 orang guru pegawai negeri sipil (PNS), bahkan ada yang hanya 1 orang guru PNS sebagai kepala sekolah.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Pantoro seusai mengikuti upacara peringatan hari guru nasional (HGN) dan hari ulang tahun (HUT) ke-71 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah di Alun-alun Klaten, Jumat (25/11). Lebih lanjut Pantoro menuturkan untuk mencukupi kebutuhan guru sehingga memberdayakan para guru wiyata bhakti (WB). Meski penghasilan yang didapat para guru WB sangat kecil tetapi para guru WB penuh semangat bekerja. Maka, lanjut Pantoro para guru WB ini merupakan guru tanpa tanda jasa.
Menurut Pantoro di Kabupaten Klaten guru yang masih kategori guru WB ada ribuan orang. Memang di Kabupaten Klaten sangat banyak kekurangan guru. Baik guru mata pelajaran maupun guru kelas. Kalau berdasar ratio rombongan belajar (rombel) maka perlu dilakukan regrouping.
Untuk mengupayakan kesejahteraan bagi guru WB pemerintah Kabupaten Klaten belum dapat. Menurut Pantoro, untuk dapat mensejahterakan para guru WB Kabupaten Klaten mesti meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan PAD yang besar tentunya dapat menambah penghasilan bagi para guru WB.
Filosofi Ki Hajar Dewantoro mengenai Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Ngarso, dan Tut Wuri Handayani menurut Pantoro harus dilaksanakan benar, ditegaskan jangan hanya slogan. Pantoro juga menegaskan para guru agar meningkatkan kompetensi guru, ialah pedagogi, profesional, kepribadian, dan sosial. “Profesi guru tidak hanya waktu melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Tetapi profesi guru tetap melekat di masyarakat mana saja,”papar Pantoro.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai full day school, Pantoro mengatakan untuk diterapkannya full day school, pesannya agar para guru persiapan batin. Tentunya otomatis KBM kembali 5 hari. Kemudian hari Sabtu siswa dapat tinggal bersama dengan orang tua untuk beraktivitas. Jadi anak akan melihat orang tuanya dalam bekerja mencari nafkah untuk kebutuhan hidup dan untuk beaya lainnya. (ksd).
