WEDI (BK). Misa malam Natal di Gereja SPM Bunda Kristus Wedi, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (24/12) malam dipenuhi umat. Umat Katolik dari Wedi yang merantau di luar kota banyak yang pulang.
Ini yang melatar belakangi Misa malam Natal di Gereja Katolik Paroki Wedi penuh. Persiapan tambahan kursi sekurang-kurangnya 800-an disediakan oleh panitia Natal tahun 2015 juga dipenuhi umat yang mengikuti Misa malam Natal. Dalam gedung gereja dapat muat umat sekitar sekitar 700-an. Sehingga umat yang mengikuti Misa malam Natal pertama dan ke-2 kurang lebih 2000-an. Menurut salah seorang panitia Natal 2015 Damianus Cokro M, buku panduan Ekaristi Agung Bahasa Jawa disediakan sebanyak 1500 eksemplar. Sedangkan buku panduan Ekaristi Agung yang menggunakan Bahasa Indonesia disediakan sebanyak 1250 eksemplar. Semua buku tersebut laku semua, artinya habis dibeli umat.
Misa malam Natal pertama dimulai pada pukul 17.00 dipimpin oleh Romo Andrianus Maradiyo Pr. Selanjutnya Misa malam Natal ke-2 yang dimulai pukul 20.00 juga dipimpim oleh Romo Andrianus Maradiyo Pr. Misa Natal ini diikuti sekitar 1500-an umat Katolik. Umat nampak semarak mengikuti Ekaristi Agung malam Natal.
Romo Andrianus Maradiyo dalam homili (kotbah) antara lain mengungkapkan dalam merayakan Natal ada 3 hal ialah merenungi kelahiran Yesus 2000 tahun lalu, mempersiapkan kehadiran Tuhan Yesus yang ke-2, dan menerjemahkan kehadiran Tuhan Yesus di jaman sekarang. Yesus yang lahir dalam kerahiman Allah yang pengampun, umat manusia yang mengimani Yesus juga diajak menjadi manusia pengampun yang penuh ketulusan. Dalam palungan kala Yesus dilahirkan ada 3 unsur adalah adanya hewan domba dan lainnya menggambarkan lingkungan, gembala menggambarkan masyarakat yang ada, dan adanya Yesus sebagai putra Allah. Romo Maradiyo menegaskan kelahiran Yesus juga berkumpul sebagai makluk sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Terkait, di wilayah Kota Klaten, Kebaktian maupun Misa malam Natal berjalan nyaman. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kota Klaten AKP Winarso ketika ditemui sedang menilik di Gereja Katolik Maria Assumpta Klaten mengatakan di Kota Klaten jemaat yang cukup banyak di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Kristen Almasih, dan Gereja Katolik Maria Assumpta. Gereja-gereja ini menurutnya juga mendapat perhatian karena berdekatan dangan obyek vital. Sedang gereja Katolik Maria Assumpta dan GKI berada di jalan yang ramai arus lalu lintasnya.
Di wilayah hukum Ketandan menurut Kapolsek Ketandan AKP Suyarta ditemui di kantornya Kamis (24/12) siang, ia mengatakan situasi di gereja-gereja terkendali. Banyak warga di sekitar gereja yang non Kristiani ikut membantu menjaga kelancaran perayaan Natal. Termasuk di Gereja Katolik Senden juga nyaman adanya, karena juga didukung warga sekitarnya. Baik warga Kristiani maupun yang non Kristiani.
Demi menjaga kenyamanan umat Katolik mengikuti Ekaristi Agung malam Natal dan umat Kristen yang mengikuti kebaktian malam Natal, Kepolisian Resort Klaten juga menurunkan anggota di masing-masing polsek untuk menjaga keamanan di gereja-gereja. Pengamanan tersebut dibantu dari TNI, Banser, RAPI, serta ORARI.(ksd)