PRAMBANAN (BK). Ujian nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tinggal menghitung hari. Karena itu momen jelang UN ini digunakan siswa SMP Negeri 2 Prambanan, untuk mohon doa restu pada orang tua (ortu) masing-masing di aula SMP Negeri 2 Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (28/4). Keharuan para orang tua pada anaknya hingga teteskan air mata.
Suasana haru memuncak ketika para siswa kelas 9 SMP Negeri 2 Prambanan melakukan sungkem dengan menundukkan kepala pada paha orang tuanya. Dalam kesempatan itulah sentuhan perasaan anak dengan hati orang tuanya menimbulkan gejolak rasa trenyuh yang tak terbendung. Nampak orang tua siswa yang hadir saat itu, entah bapak atau ibu siswa nampak air mata berkaca-kaca keluar dari kelopak matanya. Para siswa yang sejak awal sudah diajak merefleksi batin oleh Ustad Suroso juga larut dengan meneteskan air mata.
Saat para siswa menundukkan kepala di pangkuan ayah atau ibunya, Ustad Suroso membimbing para siswa untuk mohon maaf dan ampun atas dosa-dosa yang pernah menyakitkan hati bagi ayah maupun ibunya. Dalam kesempatan ini belaian kasih sayang orang tua pada anaknya sangat diharapkan untuk menguatkan suasana batin para anaknya yang akan menghadapi ujian nasional yang menentukan nasibnya.
Disaksikan Kepala SMP Negeri 2 Prambanan Andreas Kristanto, dan dewan guru, serta pengurus Komite, nampak bapak atau ibu para siswa dengan tulus penuh kasih sayang merengkuh dengan memegang pundak putra-putrinya. Tidak dapat dipungkiri dalam suasana pertemuan anak dengan orang tuanya untuk mohon doa restu dipastikan timbul rasa yang mengharukan. Peristiwa ini menjadi kenangan yang tidak mudah lekan ditelan masa.
Para siswa kelas 9 SMP Negeri 2 Prambanan, sebelum dilakukan doa bersama menghadapi ujian nasional 2016, telah mendapat pembengkalan mental dari Aiptu Pol Prayoga, anggota satuan Binmas Polres Klaten. Prayoga telah membekali pentingnya menjaga jati diri para siswa yang akan menghadapi ujian nasional. Ia menghimbau agar para siswa tidak jatuh dalam pergaulan bebas maupun narkoba. Selain itu, ia meminta agar siswa yang belum dewasa tidak menyimpan foto-foto yang tidak senonoh di hand phone. Peraturan mengendarai sepeda motor juga disinggung. Pengendara sepeda motor harus mempunyai surat ijin mengemudi (SIM). Untuk mendapatkan SIM minimal berumur 17 tahun.
Terkait program pembangunan fasilitas SMP Negeri 2 Prambanan, Andreas Kristanto menyampaikan keinginannya untuk membuat 2 kamar mandi. Karena kamar mandi juga untuk kepentingan para siswa, maka ia mohon keterlibatan orang tua siswa untuk pengadaan kamar mandi. Ia sampaikan pada orang tua siswa sifatnya suka rela. Tidak memaksa minta. Prinsip Andreas Kristanto yang baru menjabat Kepala SMP Negeri 2 Prambanan sekitar 5 bulan ingin melayani dan berjuang demi kemajuan SMP Negeri 2 Prambanan. (ksd)