BERITA KLATEN – Prospek usaha kerajinan kulit milik Ari Supriyanto ke depan sangat menggiurkan, karena setiap momentum hari raya Idul Adha mendapat suplai puluhan ton kulit dari hewan qurban sebagai bahan baku usahanya.
Dapat suplai puluhan ton kulit hewan qurban sebagai bahan baku usaha kerajinan kulit pada momentum setiap hari Raya Idul Adha dikatakan oleh Ari Supriyanto, ketika ditemui di rumahnya, Senin (11/7/2022).
Di rumahnya Ari Supriyanto di Dusun Banyumeneng, Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah adalah tempat mengerjakan kerajinan kulit. Produknya berupa kursi beraneka model, dan tas wanita yang terbuat dari bahan kulit hewan qurban yang berkualitas export ke luar negeri, maupun luar Jawa.
Momentum hari Raya Idul Adha sekarang ini Ari Supriyanto menerima orang yang datang di rumahnya untuk menjual kulit hewan qurban jenis kulit sapi, kulit kambing jawa, dan kulit domba. Kulit-kulit hewan qurban yang dibelinya langsung digarami.
Menurut Ari Supriyanto yang menjabat sebagai Kepala Desa Karangdukuh, mengungkapkan harga beli kulit hewan qurban ada 3 macam, ialah kulit sapi secara kiloan per kilo seharga Rp9000,- kulit kambing jawa secara lembarab seharga Rp25ribu, dan kulit domba (kambing gembel) juga lembaran harganya Rp35ribu. Setiap momen hari raya Idul Adha pembelian kulit hewan qurban sampai dapat mencapai 13 ton, dari kurang lebih sejumlah 250 lembar kulit.
Kulit-kulit hewan qurban yang digarami, tujuannya untuk pengawetan, tidak busuk, dan mengurangi bau yang tidak enak. Setelah dibiarkan beberapa hari, kulit-kulit hewan qurban dikirim ke Jawa Timur untuk disamak.
Usaha home industri (Perusahaan kecil) milik Ari Supriyanto dapat menampung tenaga kerja pria dan wanita sejumlah 30 orang. Kerjaan yang dilakukan ada yang menjahit, ngemali kulit untuk kursi, melubangi kulit, dan lainnya.
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) milik Ari Supriyanto yang sudah berjalan kurang lebih selama 10 tahun dapat menampung 30 tenaga kerja, berarti sudah membantu sosial ekonomi bagi 30 keluarga.
“Selama 10-an tahun saya berjuang keras agar usaha saya bidang kerajinan kulit untuk membuat jok kursi sofa, jok kursi mobil, juga jok kursi pesawat. Selain membuat jok kursi juga membuat tas dan sepatu, agar usaha saya tetap jalan,”tutur Ari S.
Ari Supriyanto yang menjabat Kepala Desa Karangdukuh baru pereode pertama ini mengungkapkan pernah kuliah di akademi kulit, dan di fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Awal usahanya adalah kerajinan kursi kulit tenaganya ada 2 orang. Kurun waktu perjalanan usahanya sampai sekarang mempunyai 30 orang tenaga kerja pria dan wanita.
Salah seorang tenaga kerja wanita dari Dusun Brajan, bernama Atik mengatakan kerja di perusahaan kecil milik Ari S merasa nyaman. Hal senada juga dikatakan oleh Parjio yang tinggal di Desa Karangdukuh. Parjio mengatakan9 kerja di perusahaan milik Ari sejak Ari mengawali usahanya. Atik dan Parjio mengatakan akan berusaha membantu mengembangkan UMKM milik Ari Supriyanto.(ksd)