BERITA KLATEN – Nilai murni ujian sekolah bagi siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Ngering, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dapat diukur dari keaktifan siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar secara google meet.
Demikian dikatakan Kepala SD Negeri 1 Ngering Tri Mulyani didampingi Aris sebagai dewan guru SD Negeri tersebut ketika ditemui di sekolah, Rabu (28/4/2021) pagi. Lebih lanjut Tri Mulyani mengungkapkan kejujuran dan keaktifan siswa kelas 6 dalam mengerjakan soal ujian sekolah di rumah dapat diukur ketika siswa mengikuti KBM secara dalam jaringan (daring) lewat google meet.
Tri Mulyani pada Berita Klaten.com menginformasikan jumlah siswa kelas 6 SD Negeri 1 Ngering ada 30 siswa. Pelaksanaan ujian sekolah pada hari orang tua siswa kakaknya mengambilkan soal ujian, terus dikerjakan di rumah. Kemudian pada hari berikutnya orang tua atau kakaknya mengambil soal ujian sambil menyerahkan lembar jawab ujian sekolah. Tri Mulyani mengatakan bahwa ia juga mengampu sebagai Kepala SD Negeri 2 Ngering, dan SD Negeri Bakung, semuanya berada di Wilayah Kecamatan Jogonalan. Dikatakan, di SD Negeri 2 Ngering jumlah siswa kelas 6 ada 16 siswa, dan di SD Negeri Bakung jumlah siswa kelas 6 ada 37 siswa. Sehingga Tri Mulyani mesti perlu memantau atau mengendalikan di tiga SD Negeri tersebut. Menjawab soal ujian dibuat siapa, Tri Mulyani mengatakan soal ujian dibuat oleh tim pembuat soal untuk eks Kawedanan Gondang. Terdiri dari Kecamatan Gantiwarno, Jogonalan, Prambanan, Manisrenggo, Kemalang, dan Kecamatan Karangnongko.
“Ya saya mesti wira-wiri ke tiga SD Negeri itu untuk memantau dan mengendalikannya. Bagi saya cukup melelahkan. Namun mesti kulakukan karena mengemban tugas,”tutur Tri Mulyani pada Berita Klaten.com.
Terkait ujian sekolah tingkat SD, Supriyadi Kepala SD Negeri Kabupaten, yang juga Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Klaten Tengah, ditemui di SD Negeri Kabupaten Supriyadi mengatakan pelaksanaan ujian sekolah orang tua waktu pagi hari sekitar pukul 07.30 mengambil soal ujian secara secara bergantian. Kemudian soal ujian dibawa pulang untuk dikerjakan. Supriyadi yang juga mengampu SD Negeri 2 Bareng mengharap agar siswa mengerjakan soal ujian sesuai pakta integritas peserta ujian yang dibuat para siswa. Intinya Supriyadi minta agar mengerjakan ujian sekolah secara mandiri. Tidak minta bantuan pada pihak lain. Supriyadi mengatakan jumlah siswa kelas 6 SD Negeri Kabupaten ada 15 siswa, dan SD Negeri 2 Bareng jumlah siswa kelas 6 ada 14 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Wardani S, ditemui di kantornya Rabu 28 April 2021 mengenai pelaksanaan ujian sekolah dapat dilakukan secara 4 hal, ialah porto folio, ulangan harian, ulangan daring, dan penugasan. Kemudian akumulasi penilaian bermakna dari kesatuan beberapa mata pelajaran yang diujikan. Nilai dari yang didapat itu dibagi dan dirata-rata.
Wardani lebih lanjut antara lain mengatakan konsep merdeka belajar bagi siswa adalah tidak boleh mengungkung atau membebani siswa. Diupayakan siswa benar-benar merdeka belajar, ialah siswa yang kreatifitas ada produknya karya yamg ilmiah sesuai umur siswa. Ujian sekolah diserahkan pada satuan pendidikan. Merdeka belajar bagi siswa agar diupayakan agar siswa kreatif. Siswa akan dapat menciptakan karya ilmiah.(ksd)