WEDI (BK). Setiap Bulan Ramadhan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Wedi rutin menyelenggarakan Wisata Kuliner Ramadhan (WKR) di halaman Kantor Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Di WKR dijual beraneka makanan snack (makanan kecil), dan lauk pauk berbagai sayur dan lainnya.
WKR menjadi kebanggaan umat Muslim di Kecamatan Wedi dan sekitarnya. Di WKR ini umat Islam dengan mudah mencari kebutuhan makanan untuk buka puasa. Tinggal memilih menu apa yang dibutuhkan, karena banyak ragam menu yang dijual. Tidak ketinggalan menu kolak pisang sebagai makanan khas di bulan Ramadhan juga disediakan di WKR Wedi. Sehingga Umat Muslim di Wedi dan sekitarnya tidak perlu repot-repot memasak untuk buka puasa.
Ketua Bidang Ekonomi Dan Kewirausahaan PCPM Wedi Pujo Handoyo, ketika ditemui BERITA KLATEN di lokasi WKR, Selasa (7/6) sore sempat menceritakan yang melatar belakangi diselenggarakannya WKR di halaman Kantor Kecamatan Wedi. Menurutnya, WKR pada awalnya diselenggarakan pada tahun 2008. Tujuan diselenggarakan WKR untuk mempertemukan pedagang atau Paguyuban Snack Wedi dengan pembeli. Prinsipnya semua pihak akan diuntungkan, baik pedagang maupun pembeli. Dapat dikatakan dari kita untuk kita. “Semua pihak yang terkait dengan WKR di Wedi akan diuntungkan, karena dari kita untuk kita,”ujar Pujo Handoyo.
Lebih lanjut Pujo Handoyo mengungkapkan, keuntungan yang didapat dari penyelenggaraan WKR oleh PCPM Wedi, kecuali untuk kegiatan sosial juga untuk menyokong giat dakwah bagi PCPM di Kecamatan Wedi. Kegiatan yang bersifat sosial adalah untuk infak Masjid, untuk membantu kegiatan Wisma Yatim Muhammadiyah, dan untuk pendampingan pedagang olahan di Wedi. Pujo Handoyo menegaskan kegiatan membuka WKR hasil keuntungannya kembali pada masyarakat berupa kegiatan sosial tersebut di atas. Sehingga PCPM Wedi membuka WKR ini tujuannya bukan profit orientit. Motto kegiatan WKR yang diutamakan ialah jenis menu makanan yang pepak tur murah. Pujo Handoyo berharap warga masyarakat Wedi dan sekitarnya yang belanja makanan di WKR Wedi merupakan wujud partisipasi kegiatan sosial.
Menurut bendahara Paguyuban Snack Wedi (PSW) Titis, keuntungan dari penjualan makanan kecil sebesar Rp100,- sampai dengan Rp 200,-. Sedangkan dari penjualan sayur maupun lauk pauk maksimal mengambil untung sebesar Rp500,-. Penjualan semua jenis makanan kecil maupun menu sayur atau lauk pauk sistimnya titip jual atau konsinyasi. Sehingga bila makanan tidak laku dijual maka kembali pada yang punya dagangan. Untuk penjualan semua jenis makanan olahan pihak PCPM tidak memasak atau membuat sendiri, tetapi mengambil dari PSW.
[ads1]
Makanan kecil (snack) yang dijual di WKR Wedi antara lain tahu bakso, lumpya, ketan gulung, ager-ager, sosis dan lainnya. Sedangkan menu lauk-pauk antara lain sayur sambel goreng, sayur lodeh, ayam goreng maupun bakar, daging sapi, bakmi, dan lainnya. Jumlah jenis menu makanan olahan macamnya ada ratusan. Para pembeli kebanyakan umat Muslim di Wedi dan sekitarnya. Sekitar pukul 15.30 para pembeli sudah datang di WKR yang lokasinya ada di halaman Kecamatan Wedi.
Pujo Handoyo mengungkapkan, biasanya mulai masuk pada pekan 3 atau ke-4 pembeli mulai ramai. Karena sudah banyak orang yang mudik di Wedi dan sekitarnya. Bahkan orang dari luar kota ada yang datang di WKR Wedi belanja makanan untuk kebutuhan buka puasa. Pujo Handoyo yang tinggal di Pandes kegiatan sehari-harinya sebagai pendamping program keluarga harapan (PKH) pada tahun 2012 ikut terlibat di Paguyuban Snack Wedi. Sehingga kegiatan WKR di Wedi merupakan upaya mempertemukan antara PSW dengan para pembeli. Sehingga yang terkait semua mendapat keuntungan. Jumlah pemasok menu makanan kurang lebih 72 orang pedagang. Tenaga yang membantu melayani di WKR adalah beberapa muda-mudi. Bagi muda-mudi kegiatan WKR ini menjadi media untuk pelatihan wira usaha. (ksd)