Setelah lebaran, mulai hari Minggu (19/7) lalu para pedagang di Pasar Minggiran, Karangdowo mulai menempati pasar darurat yang berada di jalan Talun. Karena Pasar Minggiran, Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sudah akan dimulai pembangunannya.
Hal itu diungkapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPTD Pasar Hery ketika ditemui di lokasi Pasar Minggiran, Karangdowo, Selasa (11/8) siang. Lebih lanjut Hery mengungkapkan pasar darurat Minggiran, Karangdowo sudah dipersiapkan atau dibuat beberapa pekan sebelum hari raya Idul Fitri. Ia tegaskan untuk tempat pasar darurat inginnya mencari tempat yang lapang, Namun berhubung tidak mendapatkan tempat yang diinginkan, maka pasar darurat Minggiran ditempatkan di Jalan Talun, Karangdowo. Menurut Hery anggaran untuk beaya mendirikan pasar darurat Minggiran mencapai Rp190 juta.
Beberapa orang pedagang atau bakul yang ditemui di tempat bedengan kios pasar darurat di sepanjang jalan Talun, Karangdowo mengatakan merasa panas berada di tempat dasaran jualannya. Seorang ibu tua Darmo Sartono, jualan kecambah (tokolan > Jawa) merasakan cukup panas berada di warung/bango bedengan yang beratap dari asbes. Darmo Sartono juga mengungkapkan barang dagangannya selama jualan di pasar darurat merasa tidak lekas laku. Bahkan sampai tengah hari dagangannya berupa kecambah sering tidak habis terjual. Menurutnya banyak bakul atau pedagang yang tidak mau menempati pasar darurat. Karerna itu banyak bakul atau pedagang yang menyewa rumah yang berada di jalan besar yang dekat dengan Pasar Minggiran yang sedang dibangun.
Tanggapan Hery mengenai bakul atau pedagang yang menyewa di lahan penduduk yang berada di sekitar Pasar Minggiran Karangdowo tidak menjadi problem. Meski Pemerintah Kabupaten Klaten sudah membuatkan pasar darurat tetapi kalau para bakul/pedagang ingin menyewa di lahan rumah penduduk ya silahkan