Search

Pemasaran Media Sosial Bisa Memajukan Desa : Bagaimana Caranya?

Ngaren (2023), mengabdi untuk desa, salah satu mahasiswi jurusan Manajemen Universitas Diponegoro mengajarkan pemasaran media sosial untuk ekspansi pasar UMKM Desa yang awalnya hanya untuk sekitar desa.

Desa Ngaren merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini memiliki luas wilayah 1,08 km2 dan luas lahan 108 ha dengan dominasi lahan sawah 71,02 ha, sedangkan bukan lahan sawah 36,98 ha (bangunan halaman 31,47 ha dan tanah lainnya 5,51 ha). Luasnya lahan sawah membuat mayoritas masyarakat di desa ini adalah petani. Akan tetapi, beberapa dari mereka juga adalah pelaku UMKM.

Sayangnya, UMKM yang ada memiliki keterbatasan pemasaran karena minimnya pengetahuan dan keterampilan pemasaran digital. Pemasaran UMKM hanya sebatas di desa atau tetangga sekitar. Meski demikian, pelaku UMKM di Desa Ngaren memiliki keinginan untuk dapat memasarkan produk secara luas. Lebih lanjut, keinginan ini terhalang karena kurangnya pelatihan dan bimbingan untuk pemasaran secara digital.

Melihat kendala ini, Vanessa Cahyani Gunawan, mahasiswi Jurusan Manajemen Universitas Diponegoro angkatan 2020 yang melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Ngaren pada 7 Juli hingga 19 Agustus 2023, memberikan pelatihan  pemasaran media sosial. Menurutnya, pemasaran merupakan bagian yang penting bagi suatu usaha karena pemasaran merupakan cara untuk mengenalkan produk dan menciptakan penjualan sekaligus menangkap keinginan dan kebutuhan konsumen yang bermanfaat dalam perencanaan dan pengembangan produk. Media sosial dipilih sebagai alat pemasaran karena efektivitas dan efisiensinya. Selain untuk pemasaran, media sosial juga bisa digunakan untuk menambah wawasan manajemen pelaku usaha. Secara khusus, media sosial yang digunakan untuk pemasaran UMKM Desa Ngaren adalah Tiktok.

Vanessa mengajarkan pembuatan dan penggunaan media sosial untuk pemasaran konten secara door to door, yaitu langsung mendatangi kediaman pelaku UMKM. Selain memandu pembuatan akun Tiktok, pelatihan yang diberikan juga berupa pengenalan akan Tiktok serta bagaimana alogaritma konten bekerja. Selanjutnya, pelatihan untuk membuat konten menggunakan aplikasi edit video atau foto sederhana diberikan hingga pelaku UMKM bisa membuat konten secara mandiri. Setelah mengedit, pelaku UMKM merangkai kata-kata untuk caption dan mengunggahnya di akun media sosial yang telah dibuat. Kemudian, pelaku UMKM diajarkan untuk membuat content planner untuk mendukung konsistensi pembuatan konten.

Dengan mengajarkan pemasaran media sosial yang sederhana, pelaku UMKM diharapkan dapat memasarkan produk secara lebih luas. Pangsa pasar yang lebih luas akan meningkatkan pendapatan sekaligus lapangan pekerjaan sehingga berdampak pada perekonomian desa. Sebagai efek domino yang positif, peningkatan perekonomian akan meningkatkan bidang kehidupan lainnya. Secara menyeluruh, desa bisa maju dengan adanya pemasaran media sosial.

 

Penulis: Vanessa Cahyani Gunawan/Manajemen Universitas Diponegoro

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar