Search

Pendidikan Seks Sehat Solusi Terbaik Terhindar HIV/AIDS

BERITA KLATEN – Penemuan kasus demi kasus orang terjangkit HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Klaten membutuhkan perhatian banyak pihak.

Berdasarkan laporan Sistim Informasi HIV /AIDS (SIHA) 2021, korban yang terkonfirmasi HIV/AIS tercatat 1.171 orang. Pendidikan perilaku hidup seks sehat dipercaya menjadi solusi terbaik agar penyakit degeneratif ini tidak terus meningkat dan  memakan korban.

Perilaku seks bebas dengan berganti-ganti pasangan adalah resiko paling rentan penularan. Penyalahgunaan narkota khususnya penggunaan jarum suntik juga sangat beresiko. Tak kalah berbahaya adalah perilaku seks menyimpang seperti lesbian dan homoseksual.

“Temuan kasus HIV/AIDS itu fenomena gunung es. Tapi kalau melihat kasus demi kasus di lapangan oleh teman-teman relawan, realitanya sudah sangat memprihatinkan. Saya kira penanganan penyakit ini butuh kerja bareng. Tidak saja hanya pemerintah. Apalagi banyak kasus temuan korban sudah melibatkan anak-anak. Perilaku hidup seks sehat adalah cara terbaik mengatasi HIV/AIDS,” pesan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten dr Ronny Roekmito saat ditemui Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten di Sekretariat KPA Komplek Setda Klaten (Senin, 13/6/2022).

Pria lulusan Fakultas Kedokteran UGM tahun 1982 sekaligus mantan pejabat Klaten itu mengungkapkan jika banyaknya korban yang terjangkit HIV/AIDS itu kebanyakan didorong faktor ekonomi. Maka ruang untuk bangkit dan mandiri bagi korban HIV/AIDS itu perlu diperhatikan pemerintah.

“KPA Klaten akan koordinasi dengan perangkat daerah yang berwenang. Semoga workshop-worksop atau pelatihan bagi korban HIV/AIDS ini bisa dilakukan pemerintah. Akan lebih bagus juga ada bantuan modal. Itu pasti akan sangat membantu saudara kita (korban HIV/AIDS),” ungkao dr Ronny.

Wakil Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Klaten KH Purnomo Murtadlo saat dihubungi Senin, (13/6/2022) terkait kasus HIV/AIDS di Klaten membenarkan agar masyarakat menjadikan agama sebagai benteng keluarga.

“Perilaku seks bebas dan sebagainya itu adalah perbuatan fasak (melanggar agama), terutama zina. Bahkan untuk mendekati (zina) saja dilarang.  Apalagi sampai melakukannya. Maka adanya syariat nikah itu untuk menjaga keberlangsungan manusia. Perbuatan seks bebas dan menyimpang itu sangat membahayakan proses regenerasi dan merusak pranata sosial, yakni keluarga,” terang KH Murtadlo.

Tokoh agama yang tinggal di Ceper, Klaten itu mengingatkan agar pemerintah memberikan perhatian terhadap lembaga-lembaga pendidikan dan pondok pesanteren. Karena menurutnya, lembaga ini konsen dalam membangun akhlak bangsa.

“Kalau mau memperkuat negara, maka harus dimulai dengan membangun keluarga. Agama harus dijadikan benteng keluarga, Termasuk memperkuat basis lembaga pendidikan dan pondok pesantren. Pembangunan akhlak ke depan harus menjadi prioritas negara,” pungkasnya.

Berdasarkan laporan SIHA 2021, korban terjangkit HIV/AIDS di Klaten sangat memprihatinkan. Dalam 12 tahun terakhir, temuan kasus HIV/AIDS selalu menembus angka di atas 100 kasus. Kasus tertinggi ditemukan pada tahun 2017 mencapai 138 orang.  Kemudian sedikit menurun di tahun 2021 menjadi 103 orang kasus. Permulaan dilakukan pendataan sejak pada tahun 2007, di Kabupaten Klaten hanya ditemukan sejumlah 6 kasus.

Penulis : Joko Priyono Tim Diskominfo Klaten

Editor : ksd

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar