Search

Peringatan Hari Kartini SMK Negeri 1 Gantiwarno Semarak

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gantiwarno memperingati hari Kartini penuh semarak. Selesai upacara bendera dilanjutkan beberapa perlombaan yang melibatkan para siswa dan guru. Kegiatan peringtan hari Kartini dilaksanakan di komplek SMK Negeri 1 Gantiwarno yang berada di timur, Selasa (21/4).

Kepala SMK Negeri 1 Gantiwarno Sihono, pada wartawan mengatakan kegiatan peringatan hari Kartini jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Agar tercipta semaraknya peringatan hari Kartini juga diadakan lomba. Macam perlombaan yang diselenggarakan antara lain lomba keluwesan, merangkai bunga, memasak nasi goreng, membuat tumpeng nasi kuning, karya inovatif siswa, dan fashion show. Tiap kelas mengikuti semua macam lomba, hanya kelas 12 yang tidak mengikuti lomba. Perlombaan keluwesan dan fashion show dilaksanakan di lapangan upacara. Meskipun suasana panaS terik matahari terasa menyengat, namun para siswi yang berpakaian kebaya berjalan melintas di lapangan upacara dari timur hingga di barat. Saat berjalan melintas di tengah lapangan upacara inilah peserta lomba keluwesan dan fashion show dinilai oleh para juri. Tim juri terdiri dari para guru SMK Negeri 1 Gantiwarno dan beberapa orang isteri para guru SMK Negeri 1 Gantiwarno. Panasnya terik matahari tidak dirasakan para siswa yang sedang jalan di atas tanah lapangan yang telah dikeraskan beton. Para juri lomba keluwesan dan lomba fashion show mengamatinya dari luar lapangan upacara. Menurut salah seorang juri, kriteria yang dinilai dalam lomba keluwesan adalah ketepatan berjalan dengan diiringi musik, keserasian dalam berbusana, dan keluwesan dalam bergaya. Untuk jenis lomba memasak nasi goreng, membuat tumpeng nasi kuning, serta karya inovatif siswa ada kriterianya sendiri.

Lebih lanjut Sihono mengungkapkan, lomba-lomba yang diadakan dalam rangka memperingati hari Raden Ajeng Kartini ini juga untuk melatih dan menggali kreativitas para siswa. Karena sejak awal siswa SMK mesti dilatih untuk mencipta hal-hal yang baru untuk berkreasi. Karena itu agar siswa SMK Negeri 1 Gantiwarno kreativitasnya selalu muncul maka mesti berlatih di rumah juga. “Untuk itu siswa agar mempunyai alat pendukung untuk berlatih bagi siswa sesuai dengan program keahliannya. Bagi siswa jurusan program keahlian busana paling tidak di rumah mempunyai mesin jahit. Siswa jurusan program teknik komputer jaringan (TKJ) siswa agar mempunyai Personal komputer (PC) atau mempunyai laptop, dan bagi siswa yang jurusan program keahlian otomotif siswa paling tidak mempunyai 1 set kunci. Ini semua untuk berlatih bagi siswa. Bagi siswa jurusan program keahlian busana dapat bekerja ambil jahitan koden di perusahaan pakaian yang ada di Wedi. Bagi siswa jurusan otomotif dapat latihan membongkar kendaraan sendiri atau milik saudaranya,”tutur Sihono. Kepala SMK Negeri 1 Gantiwarno yang baru menjabat sekitar satu bulan ingin menciptakan yang baru untuk perkembangan SMK Negeri 1 Gantiwarno. Menurutnya, siswa kelas 10 ini untuk operasionalnya didukung dari dana APBD 2 Klaten. Maka siswa baru, kelas X tidak ditarik uang sepersepun. Baik untuk uang gedung, uang bulanan sama tidak bayar. Malah siswa kelas X diberi seragam sekolah. Menyinggung kondisi SMA Negeri Gantiwarno, Sihono yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMA Negeri Gantiwarno mengatakan, kelas XII ada 32 siswa telah mengikuti ujian nasional lalu, dan kelas XI ada 14 siswa. Tahun ajaran ini sudah tidak menerima siswa. Gedung SMA Negeri Gantiwarno nantinya digunakan untuk pengembangan SMK Negeri 1 Gantiwarno.

Upacara peringatan hari Kartini yang dilaksanakan hari ini, Selasa (21/4) diikuti para siswa SMK Negeri 1 Gantiwarno dan siswa kelas XI SMA Negeri Gantiwarno. Semua siswa mengenakan pakaian kejawen. Siswa putra ada yang memakai beskab, dan ada yang ada memakai sorjan, tentunya juga ada yang memakai mondolan (mid), sedang siswa putri memakai kain dan baju kebaya. Tidak ketinggalan para guru juga memakai pakaian adat jawa. Ketika upacara bendera untuk memperingati hari Kartini petugasnya semua siswa putri. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Dra Suparti sehari-harinya sebagai guru PPKn. Dalam amanatnya ia mengungkapkan, jaman RA Kartini masih masa remaja, hidupnya selalu dipingit. Karena seorang wanita pada jaman dulu, tahun 1879 masih dalam masa penjajahan wanita tidak boleh berkembang. Wanita jaman dulu perannya hanya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga wanita keturunan ningrat hanya agar selalu ngudi saliro dan ngudi busono. Tujuannya agar selalu tampil cantik. Namun RA Kartini tidak mau dibelenggu dengan tradisi itu. RA Kartini ingin maju demi memperjuangkan hak sama dengan kaum laki-laki. Maka RA Kartini tampil di era itu sebagai pahlawan emansipasi. Sehingga jaman sekarang kaum perempuan / wanita banyak yang sudah maju. Ada wanita jadi tentara, polisi, dokter, insinyur, dan lainnya. Ini semua berkat perjuangan RA Kartini. Dalam amanatnya, Suparti menyarankan pada siswa agar belajar baik-baik. Gunakan waktu sebaik-baiknya dalam belajar. Belajar yang serius jangan jadi siswa yang mbolosan. Ada bantuan dari pemerintah daerah agar dimanfaatkan yang benar.

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar