JOGONALAN (BK). Dalam rangka peringatan Maulud Nabi UPTD Pendidikan Kecamatan Jogonalan mengadakan lomba mata pelajaran agama Islam dan seni Islami (MAPSI) di SD Negeri Prawatan, Rabu (27/1). Lomba MAPSI diikuti anak TK dan siswa SD di wilayah kerja UPTD Pendidikan Kecamatan Jogonalan.
Koordinator lomba MAPSI siswa sekolah dasar (SD) di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Jogonalan Sutarto, di sela-sela mengurusi lomba MAPSI pada Berita Klaten menuturkan lomba MAPSI untuk siswa SD dibagi 2, ialah 1. dwi lomba yang meliputi pengetahuan PAI dan BTQ, dan ke-2 Gebsata (gerakan dan bacaan sholat. Macam lombanya adalah kaligrafi, tilawati, pidato bahasa Indonesia, mocopat Islami. Pesertanya adalah siswa putra dan putri. Setiap sekolah mengirimkan 10 siswa yang terdiri dari 5 siswa putri dan 5 siswa putra. Menurut Sutarto, kejuaraan lomba MAPSI diambil juara 1,2, dan juara 3 untuk masing-masing putra dan putri.
Pengumuman kejuaraan akan disampaikan pada acara resepsi peringatan Maulud Nabi pada hari Kamis, 11 Pebruari 2016 yang akan datang. Pada hari itu akan diumumkan pemenangnya baik untuk SD maupun juara untuk TK, dan akan diberi hadiah trophy.
Koordinator lomba taman kanak-kanak (TK) Sri Suparmi, pada Berita Klaten mengatakan kegiatan lomba anak TK baik putri maupun putra. Ada 6 kegiatan yang kegiatan antara lain meliputi MTQ, baca doa, motorik halus meliputi menempel dan menggunting, dan motorik kasar ialah menancapkan bendera dengan hurub jaiyah.
Sutarto mengungkapkan, lomba ini merupakan lomba pra lomba MAPSI SD untuk tingkat Kabupaten Klaten. Dalam lomba ini, lanjut Sutarto menjadi media untuk meningkatkan prestasi belajar bagi siswa. Dan lomba MAPSI ini diikuti sebanyak 29 SD. Yang terdiri dari 26 SD Negeri dan 3 SD swasta.
Lomba MAPSI tersebut diawali dengan upacara pembukaan. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jogonalan Wahyu Sugiharja, dalam sambutannya antara lain mengatakan lomba MAPSI ini menjadi sarana untuk meningkatkan prestasi siswa. Maka anak-anak peserta lomba yang mewakili masing-masing sekolah agar disiplin dalam lomba. Para juri agar menjalankan tugas secara jujur. “Karena lomba MAPSI ini menjadi sarana untuk mendidik kharakter para siswa,” tutur Wahyu Sugiharja.