BERITA KLATEN-Peristiwa konvoi kelulusan bagi siswa kelas XII SMA dan SMK di Klaten, Jateng, Selasa (2/5/2017) lalu tidak ada korban meninggal dunia (MD). Akibat peristiwa itu ada 15 orang diperiksa dan 1 orang tersangka karena membawa senjata tajam.
Demikian dikatakan Kapolres Klaten AKBP Muh Darwis pada para wartawan di Mapolres Klaten, Kamis (4/5/2017). Menurutnya, sejak peristiwa konvoi itu info yang muncul di media sosiak ada korban meninggal lebih dari 1. Info atau berita di media sosial itu hoax
Konvoi untuk merayakan kelulusan bagi siswa SMA dan SMK di Klaten pada Selasa lalu menimbulkan keresahan bagi warga masyarakat di Kecamatan Karangnongko, Kota Klaten. Kasat Reskrim Polres Klaten AKP David Widya Dwi Hapsara yang didampingi anggotanya Itu Prawoto pada wartawan menjelaskan para siswa yang terperiksa akan terus diperdalam. Sehingga nantinya siswa pelaku pembacokan yang sebenarnya dapat ditangkap. Akan terus dikejar para pelaku penganiayaan siswa yang tidak bersalah. Dalam kesempatan konferensi pers Prawoto mengatakan awalnya ada konvoi sepeda motor pemuda remaja yang berangkat dari Prambanan. Konvoi sepeda motor menuju ke Klaten. Namun di beberapa titik para konvoi sudah dihalau oleh petugas polisi. Namun ada para siswa yang berusaha menuju Klaten lewat jalan kampung. Salah seorang peserta konvoi sepeda motor RS (23) yang tidak sekolah, bekerja buruh, tempat tinggal di Gondangan, Jogonalan ditangkap polisi karena membawa senjata tajam di Jalan Yogya-Solo di Jogonalan.
Massa yang memakai seragam sekolah begitu sampai di depan SMA Negeri 1 Klaten melakukan pembacokan maupun menabrak beberapa siswa yang ada di trotoar depan SMA Negeri 1 Klaten. Beberapa siswa yang menjadi korban sudah ada yang melapor ke Polres Klaten. Para siswa yang diharuskan wajib lapor di Mapolres cukup bamyak. Termasuk sepeda motor yang digunakan untuk konvoi kelulusan jumlahnya ratusan yang ditahan di Polres Klaten.
Salah seorang siswa kelas 12 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Klaten Dedi S yang sedang berada di depan sekolahnya tahu-tahu ditabrak motor oleh massa yang tidak diketahui. Karena ditabrak sepeda motor yang tidak diketahui jati dirinya Dedi mengalami sakit pada bawah pelipis. Menurut Dedi, ia tidak punya permasalahan atau musuh. (ksd)