BERITA KLATEN – Petani masih mengandalkan hasil pertanian sebagai sumber penghasilannya. Maka Pemkab Klaten, Jateng dalam program kerjanya mestinya memikirkan nasib para petani dampak adanya pembangunan jalan tol di Klaten.
Demikian diungkapkan Ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Klaten Wening Swasono, ketika diwawacarai wartawan ketika akan mengikuti mimbar sarasehan KTNA di Aula Pertemuan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten, Kamis (31/10/2019) pagi. Karena itu Wening juga menyampaikan tahun 2020 akan ada Pilkada, maka calon bupati yang akan maju Pilkada mempunyai program untuk meningkatkan nasib petani tidak. Dampak pembangunan jalan tol di wilayah utara di Kabupaten Klaten tentunya akan mengurangi ribuan hektar tanah pertanian. Di sisi utara Kabupaten Klaten banyak sumber mata air yang juga akan terdampak karena adanya pembangunan jalan tol.
Dalam mimbar sarasehan KTNA, Wening Swasono menuturkan menghadirkan para Kepala Bidang Kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten. Para Kabid Kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan menyampaikan paparan program apa pada tahun 2020. Para Kabid Kantor Dinas Pertanian ada konsep program untuk memikirkan nasib petani paska pembangunan jalan tol. Dikhawatirkan karena dampak pembangunan jalan tol akan mempengaruhi mata air jadi tersumbat. Sekarang saja menurut Wening, sarana irigasi sudah ada yang rusak, tidak mengalir airnya.
Dalam mimbar sarasehan KTNA Kabupaten Klaten yang dilaksanakan selama kurang lebih 4 jam dihadiri Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultira Iwan, Kabid Perkebunan dan Penyuluhan Retno, Kabid Ketahanan Pamgan Erny, Kabid Peternakan Mur, dan Kabid Perikanan diwakili Agus Haryono. Mimbar sarasehan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klaten Widiyanti. Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Widiyanti dalam sambutannya antara lain ia mengajak setelah mimbar sarasehan agar ada aksion untuk tindak lanjut. Tindak lanjut untuk mensejahterakan petani. Ia juga minta pada Ketua KTNA Kabupaten Klaten mimbar sarasehan KTNA paling tidak diadakan 2 kali. Mimbar sarasehan pada awal tahun penyusunan program dan akhir tahun. Kalau mimbar sarasehan pada awal tahun untuk merencanakan program, dan mimbar sarasehan KTNA pada akhir tahun untuk evaluasi. “Tahun depan mimbar sarasehan KTNA agar diadakan paling tidak 2 kali,”pinta Widiyanti. (ksd)