Peserta ujian paket B setara SMP umumnya ingin mendapatkan ijasah untuk mencari pekerjaan. Pelaksanaan ujian paket B di SMP Muhammadiyah 1 Klaten selama tiga hari, Senin s/d Rabu (4 s/d 6 Mei) pada sore hari.
Kepala Bidang Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Listyowati, ditemui di lokasi tempat ujian paket B pada hari pertama mengungkapkan peserta ujian paket B sebanyak 66 orang. Mereka dari empat pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) antara lain PKBM Dewi Fortuna Klaten Selatan, PKBM SUKSES, PKBM Usaha Makmur, dan PKBM PRIMA Klaten Utara. Peserta ujian paket B beragam, ada yang masih umur remaja tetapi juga ada yang sudah berkeluarga dan sudah mempunyai anak. Selain ingin mendapatkan ijasah untuk bekerja, namun bagi yang masih remaja juga untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Salah seorang staf bidang PNF Umi, menjelaskan untuk mengikuti ujian paket B peserta mesti mengikuti ujian sekolah lebih dahulu. Tentunya, lanjut Umi, peserta harus terdaftar di PKBM. Selama terdaftar di PKBM peserta juga mesti mengikuti pelajaran paling tidak sepekan dua kali. Kemudian syarat mengikuti ujian paket B paling tidak mengikuti kegiatan belajar selama lima semester. Tiap semester peserta kegiatan PKBM juga mempunyai raport. Menurut Umi peserta ujian paket B cukup bersemangat. Meskipun dengan mengajak anaknya yang masih balita seorang ibu penuh semangat dalam mengerjakan ujian paket B.
Untuk proses pelaksanaan ujian paket B maupun paket c tiap PKBM mengajukan daftar ke PNF. Kemudian ditindaklanjuti ke tingkat provinsi, selanjutnya akan dikeluarkan daftar nomor tetap (DNT). Kemudian tinggal menunggu jadwal pelaksanaan ujian paket B maupun paket C. Maa pelajaran yang diujikan dalam paket B adalah Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPS, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Salah seorang peserta ujian paket B Endah Nurvitri (20th) tinggal di Klaten, mengatakan pernah sekolah sampai kelas 2 di SMP swasta namun terus keluar. Perjalanan hidupnya setelah keluar dari sekolah mengikuti kerja orang tuanya jualan sayur di Kota Yogyakarta. Setelah menginjak umur 20th punya keinginan menempuh ujian paket B. Pengakuannya nanti bila sudah mempunyai ijazah paket Bm setara SMP akan digunakan bekerja di toko. Lain lagi, peserta ujian paket B yang bersama Rian Muhammad Guritno tinggal Delanggu. Ia pernah sekolah di SMP Negeri 4 Delanggu sampai kelas 3. Namun setelah mengikuti pelajaran beberapa minggu ia keluar karena pengaruh teman. Selama tidak sekolah beberapa bulan menyesal. Lalu didorong oleh orang tuanya Eian Muhmmad G mempunyai niat ingin sekolah lagi. Lalu ia mengikuti ujian paket B. Setelah lulus nantinya Rian ingin masuk sekolah di jenjang pendidikan lebih tinggi. Harapan ayahnya yang mengantar Rian ikut ujian paket B, Rian nantinya dapat masuk di sekolah umum.