BERITA KLATEN-Dalam momentum HUT ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesoa (PGRI), Pengurus PGRI Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tetap memperjuangkan nasib para wiyata bhakti.
Demikian diungkapkan Ketua PGRI Kabupaten Klaten Sunardi pada wartawan seusai upacara hari ulang tahun (HUT) ke-73 PGRI di Stadion Trikoyo Klaten, Jawa Tengah, Minggu (25/11/2018). Lebih lanjut Sunardi yang masih menjabat PGRI sampai pereode 2021 mengungkapkan jumlah guru yang tergolong masih wisata bhakti baik K2 maupun lainnya di Kabupaten Klaten masih cukup banyak. Pemerintah Kabupaten Klaten akan memberi insentif pada guru wiyata bhakti. Rencana pemerintah melakukan P3K atau kontrak kerja. Namun PGRI berusaha memperjuangkan bisa diterima sebagai guru pegawai negeri sipil. Tentunya untuk bisa menjadi pegawai negeri sipil mesti merevisi undang-undang. Sampai sekarang para guru wiyata bhakti masih memprihatinkan nasibnya. Sebagai guru wiyata bhakti (WB) ada yang sudah puluhan tahun.
“Para guru WB bekerja seperti guru yang sudah pegawai negeri sipil, penuh dedikasi, dan tanggung jawab. Namun imbalan yang diterima tidak seberapa kalau dibandingkan dengan para guru yang sudah pegawai negeri sipil. Bekerja sudah puluhan tahun, bahkan anak didiknya sudah ada yang menjadi pejabat bupati, maupun lainnya,”tandas Sunardi.
Dalam upacara HUT ke-73 PGRI pada hari guru nasional tahun 2018 bertindak sebagai inspektur upacara adalah Bupati Klaten Hj Sri Mulyani. Peserta upacara adalah para guru dari SD, SMP, SMA, dan SMK, perwakilan siswa SD, SMP, SMA maupun SMK. Para tamu undangan adalah Muspida Klaten, para rektor perguruan tinggi di Kabupaten Klaten, Korwil Pendidikan, para kepala SD, SMP, SMA, dan SMK, para kepala UPD, dan para tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan ini diserahkan bea siswa untuk para siswa dari jenjang SD, jenjang SMP, jenjang SMA dan SMK. Menurut sekretaris PGRI Kabupaten Klaten Mulyadi, jumlah siswa penerima bea siswa ada 150 siswa.
Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang dibacakan Bupatu Klaten Hj Sri Mulyani antara lain mengungkapkan para guru agar meningkatkan profesinya sebagai guru. Dalam momentum hari guru Menteri Muhadjir Effendy mengajak bahu membahu mempersiapkan generasi muda yang berkualitas. Masa depan Bangsa dan Negara Indonesia berada pada generasi muda. (ksd)