Search

Polres Klaten Ungkap Korban Penipuan Umroh Dari Klaten Tengah

BERITA KLATEN – Polres Klaten mengungkap penipuan pemberangkatan umroh, korbannya bernama Hj Saribah warga Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten korban penipuan pemberangkatan umroh, berdasarkan laporan polisi (LP) Nomer 46/B/46/VII/SPKT Polres Klaten.Polda Jateng/ Tanggal 24 Maret 2023.

Pengungkapan tersebut dilakukan Kapolres Klaten AKBP Warsono dalam konferensi Pers di Mapolres Klaten, Kamis (1/8/2024).

Kapolres  Klaten, AKBP Warsono  kemudian memaparkan Hj Saribah sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang ingin melakukan umroh.  AKBP Warsono didampingi Wakapolres Klaten Kompol Tegar dan Kasat Reskrim AKP Yulianus Dica Ariseno, Kapolres Klaten AKBP Warsono  mengatakan  Hj Saribah  korban penipuan umroh.  Awalnya  pada tanggal 22 Januari 2023 Hj Saribah waktu sakit opname di Rumah Sakit Dr Soeraji Tirtonegoro (RSST)  Tegalyoso, Klaten dijenguk oleh tersangka Slamet Arianto dengannya isterinya bernama Mega. Ketika dijenguk, Hj Saribah yang ditunggui suaminya Muh Satibi dan anaknya Arif mengatakan keinginannya untuk umroh.  Kemudian Slamet Arianto merespon mengatakan mempunyai biro perjalanan umroh yang bernama Talang Mas.

Pada tanggal 26 Januari 2023 ketika Hj Saribah sudah sembuh sakitnya, pulang dari RSST Tegalyoso mempunyai niat keinginan umroh. Ingat ketika dijenguk oleh Slamet Arianto yang mempunyai biro perjalanan umroh Talang Mas. Kemudian Hj Saribah menghubungi Slamet Arianto lewat  WhatsApp (WA) ingin umroh dengan suaminya.  Slamet Arianto kemudian datang ke rumah Hj Saribah di Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.  Slamet Arianto mengatakan akan ada perjalanan umroh pada tanggal 20 Maret 2023, beaya sebesar Rp 60.000.000,-. Karena Hj Saribah dan suaminya Satibi ingin melakukan perjalanan  umroh. Karena percaya kemudian Hj Saribah mentransfer sebesar Rp 10.000.000,- untuk DP lewat Bank Central Asia (BCA) ke nomor rekening 0301224272 atas nama Slamet Arianto.

Selanjutnya, ungkap Kapolres Warsono pada tanggal 14 Pebruari 2023 Hj Saribah transfer lagi sebesar Rp10.000.000,- ke Slamet Arianto. Kemudian Slamet menguruskan paspor di  kantor Imigrasi Solo.  Pada tanggal 15  Pebruari 2023 mengirim surat perjalan umroh untuk ijin cuti.

Selang delapan hari kemudian Slamet Arianto nelpon Hj Saribah mohon kekurangan uang beaya umroh sebesar Rp40.000.000,-.  Kemudian Hj Saribah transfer lagi sebesar Rp40 juta. Untuk menukar mata uang real sebesar Rp 5 dan untuk ongkos jahit pakaian umroh sebesar Rp 300.000,- Hj Saribah melakukan transfer Rp 5.300.000,- lewat BCA ke Slamet Arianto.

Pada tanggal 19 Maret 2023 Slamet  dengan Isterinya Mega datang ke rumah Hj Saribah memberi tahu kalau keberangkatan umroh rencana tanggal 20 Maret 2023 dipending tanggal 24 Maret 2023. Slamet Arianto mengatakan akan dijemput oleh tim perjalanan umroh bernama Damar akan diantar ke Bandara Adi Sumarmo Solo.

Kemudian Hj Saribah dan suaminya Satibi pada tanggal 24 Maret 2023 berangkat ke Jakarta turun Bandara Sukarno Hatta Tangerang. Sampai Bandara Sukarno Hatta Tangerang sekira pukul 17.00. Hj Saribah berusaha menghubungi Slamet Arianto lewat telepon tetapi tidak bisa sambung. Berulang kali Hj Saribah menghubungi Slamet Arianto tetapi tetap tidak bisa sambung. Hj Saribah merasa ditipu kemudian melaporkan Slamet Arianto ke Polres Klaten.

Polres Klaten pada tanggal 22 Juli 2024 kemudian melakukan panggilan pada Slamet Arianto yang tinggal di Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten sebagai saksi. Dari keterangan pemeriksaan dan gelar perkara Slamet Arianto dinyatakan sebagai tersangka. Kemudian Slamet Arianto ditahan di Polres Klaten. Barang bukti penipuan umroh antara lain  2 baju ihrom, 1 mukena, 2 paspor atas nama Hj Saribah dan Muh Satibi, 2 koper warna biru bertuliskan Cairo Travel, dan 2 tas bertuliskan Cairo Travel.

Dalam konferensi pers di Mapolres Klaten pengakuan tersangka Slamet Arianto  baru  sekali melakukan penipuan.  Uang  yang ditransfer oleh korban  Hj Saribah, Slamet A mengatakan  sejumlah Rp 25.000.000,- disetorkan pada agen di Jakarta. Sejumlah Rp 17 juta dipinjamkan pada teman, yang dikembalikan pada waktu keberangkatan umroh, tetapi pada waktunya tidak dikembalikan. Pengakuan Slamet Arianto ditipu oleh temannya agen yang di Jakarta. Slamet Arianto juga mengatakan di hadapan para wartawan tidak ada niat untuk menipu.(ksd)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar