BERITA KLATEN – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Klaten dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) tetap memperlakukan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.
Demikian dikatakan Kepala SMA Negeri 2 Klaten Suharjo ketika ditemui di kantornya, Senin (18/10/2021) siang. Lebih lanjut Suharjo mengatakan siswa SMA Negeri 2 Klaten, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang mengikuti PTM yang sudah diijinkan oleh orang tuanya. Kemudian dikatakan juga ada siswa yang penyintas. Untuk mendapatkan vaksinasi pada tanggal 29 Oktober 2021 pekan depan.
Lebih lanjut Suharjo mengatakan pelaksanaan PTM menurut regulasi ditentukan 50%. Maka di SMA Negeri 2 Klaten dilakukan dengan cara dua shift. Untuk kegiatan belajar mengajar shift atau sesi pertama dilaksanakan mulai pukul 06.45 hingga pukul 09.00. Kemudian sesi ke-2 dilaksanakan pada pukul 10.00 hingga pukul 12.00. Dari sesi pertama menuju sesi ke-2 ada jedah selama 1 jam. Untuk putarannya setiap 2 pekan. Sebelum memulai sesi 1 siswa melakukan literasi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Suharjo menegaskan, siswa yang mengikuti PTM yang sudah diijinkan oleh orang tuanya. Menurutnya, siswa yang mengikuti PTM harus menantaati prokes, ialah ketika akan masuk sekolah dilakukan siswa mesti memakai masker, terus cek suhu, cuci tangan dengan air mengalir, jaga jarak, dan siswa mesti membawa perlengkapan hand sanitizer.
“Saya menginstruksikan pada semua siswa dalam PTM agar benar-benar mentaati prokes. Ialah siswa mesti memakai masker, akan masuk lokasi SMA Negeri 2 Klaten cek suhu, terus mencuci tangan di tempat air mengalir, menjaga jarak duduknya di kelas, dan siswa agar membawa perlengkapan berupa hand sanitizer. Kami SMA Negeri 2 Klaten sudah berusaha untuk melayan siswa. Para siswa yang ridak terpapar korona sudah vaksinasi dosiqs 2,” tutur Suharjo.
Dalam kondisi Kabupaten Klaten level 2 yang masih masa pandemi virus korona atau covid-19 ini, Suharjo berharap pandemi korona ini segera hilang, sehingga kondisi kembali normal, level 0. Sehingga kegiatan belajar mengajar juga normal, dapat tatap muka secara langsung. Karena, lanjut Suharjo mengatakan siswa lebih senang PTM secara langsung tatap muka. (ksd)