KLATEN (BK). Penampilan Sanggar Tari Kusuma Aji (STKA) dari Klaten dalam mementaskan full story (cerita lengkap) Ramayana di panggung tertutup Trimurti Kompleks Candi Prambanan, Selasa (22/3) malam amat memuaskan.
Gerakan-gerakan tari dan gestur para penari dari Sanggar Tari Kusuma Aji Klaten amat mempesona. Semua pemeran sendratari cerita lengkap Ramayana dapat bersinergis dengan eloknya. Mulai dari pemeran utama Rama dan Dewi Sinta hingga pemeran para kera dan kijang yang terdiri dari anak-anak berumur sekitar 8 tahun. Mereka masih kelas 3 sekolah dasar (SD). Namun anak-anak yang memerankan kera dan kijang sangat peka dalam melakukan inprovisasi ketika sedang pentas di panggung. Semua ini membuktikan STKA dalam pentas full story sendratari Ramayana sudah dipersiapkan dengan baik dan cermat. Sehingga pentas sendratari Ramayana, Selasa (22/3) malam sangat elok dan menakjubkan. Menurut pengurus STKA Klaten Anik, STKA Klaten pentas cerita sendratari Ramayana di panggung tertutup Trimurti Kompleks Candi Prambanan sebanyak 4 kali. Ialah tanggal 17, 19, 22, dan tanggal 24 Maret 2016.
Ketika sendratari Ramayana yang dimainkan oleh para penari dari Sanggar Tari Kusuma Aji Klaten memulai pertunjukannya, suasana di gedung terasa hening. Lampu-lampu untuk menata pencahayaan setting panggung nampak indah. Di dalam gedung Trimurti penuh penonton. Gedung Trimurti yang dapat memuat kurang lebih 700-an orang penonton menjadi saksi bisu eloknya pementasan sendratari Ramayana yang dimainkan oleh para penari STKA dari Klaten. Ternyata Klaten juga menjadi gudangnya para penari yang profesional. Terlihat para penonton baik touris dari manca negara maupun touris domestik nampak memperhatikannya penuh seksama.
Pemeran Rama, ialah Tejo Sulistyo, pada Berita Klaten menceritakan sekilas cerita lengkap tentang sendratari Ramayana. Dalam cerita lengkap Ramayana ada beberapa adegan antara lain, pertama adegan diadakannya sayembara mentang langkap di Negara Mantili. Sayembara mematahkan mentang langkap ini dimaksudkan yang dapat mematahkan gendewa syiwa akan mendapatkan Dewi Sinta untuk dipersunting. Akhirnya yang dapat mematahkan gendewa syiwa adalah Rama.
Dilanjutkan adegan ke-2 adalah adegan di Negara Alengka rajanya bernama Rahwana. Dalam adegan 2 ini Rahwana bersama para punggawanya sedang melakukan pembicaraan tiba-tiba adik Rahwana yang bernama Sarpakenaka datang dalam adegan pisowanan di Negara Alengka. Sarpakenaka menceritakan pada kakaknya bahwa hidungnya diiris oleh Lesmana adik Rama. Selain itu, Sarpakenaka juga menceritakan bila Rama mempunyai isteri yang cantik bernama Sinta. Mendengar cerita dari Sarpakenaka, Rahwana timbul rasa marahnya dan mempunyai niat akan menculik Sinta.
Berikutnya, adegan ke-3 adalah di hutan Dandaka selama 12 tahun. Di alam Dandaka Rama bersama Sinta, dan adiknya Rama yang bernama Lesmana hidup dengan suasana alam hutan yang menyenangkan. Hewan kera, kijang, burung, kelinci nampak bersahabat dengan keluarga Rama. Namun suatu hari datang kijang kencana dengan jinaknya menggoda Sinta. Sehingga Sinta ingin mengejar kijang kencana jadian dari Kalamarica abdi Rahwana. Rama kemudian mengejar kijang kencana sampai agak jauh. Karena itu Sinta khawatir kalau ada sesuatu yang membahayakan bagi Rama. Kemudian Sinta menyuruh Lesmana untuk mencarinya. Dalam kesempatan ditinggal oleh Lesmana, Sinta sendirian di Dandaka. Kemudian datang orang tua renta yang merupakan jadian dari Rahwana. Sinta merasa kasihan pada orang tua renta itu lalu bermaksud menolong dengan memberi sesuatu pada orang tua renta tersebut. Namun ketika memberi sesuatu pada orang tua renta, Sinta lansung ditarik tangannya dan diculik dibawa lari oleh Rahwana.
Kemudian masuk adegan 4 ialah adegan Anoman obong. Dalam Anoman obong ini Anoman bersama pasukan kera membantu Rama memerangi Rahwana. Dengan gesitnya Anoman melawan si angkara murka Rahwana. Anoman membakar Kerajaan Alengka sehingga Rahwana dapat dikalahkan. Dalam peperangan Anoman obong, Kumbokarna adik Rahwana berpihak pada Rama. Karena itu Kumbakarna diusir pergi oleh Rahwana. Namun Kumbokarna sial karena ia gugur terkena oleh panah milik Rama.
Pada menjelang akhir cerita, terjadilah keraguan Rama mengenai kesucian Dewi Sinta. Sehingga Rama mengambil sikap menolak Sinta yang sudah diculik oleh Rahwana. Namun Sinta menyatakan bahwa dirinya suci belum pernah dijamah oleh Rahwana. Karena Dewi Sinta tidak mau dijamah oleh Rahwana, dan Sinta selalu melawannya. Ketika untuk membuktikan kesuciannya Dewi Sinta terus dibakar. Ternyata Dewi Sinta tidak terbakar karena kesucinnya. Akhirnya Rama mau menerima Sinta yang diperankan oleh Tutu Wisti Sabila, selanjutnya kehidupan mereka dalam suasana yang membahagiakan.
Salah seorang penari yang memerankan Sarpakenaka, Indah Kurnia Anisafitri menjawab pertanyaan Berita Klaten mengenai persiapan STKA untuk pentas sendratari Ramayana di Gedung Trimurti, Indah mengatakan persiapannya selama 2 bulan. Latihan dilakukan sebanyak 2 kali setiap pekan. Kemudian untuk gladi kotor di lokasi Gedung Trimurti Kompleks Candi Prambanan dilakukan sebanyak 3 kali. “Dan hasil pementasan ya begini,” ungkap Indah polos pada Berita Klaten. (ksd)