BERITA KLATEN – Sebelum rapat koordinasi (Rakor) tim penggerak PKK, dengan lintas instansi Kecamatan Jogonalan diawali tradisi saling memaafkan (Halal Bi Halal) di Aula Kecamatan Jogonalan, Kamis (19/05/2022).
Dalam giat Rakor yang diawali tradisi Halal Bi Halal dihadiri kepala lintas instasi dan Forkopimcam Jogonalan. Nampak para kepala desa (Kades) se Kecamatan Jogonalan, penerima PKH, TKSK, Pendamping Kecamatan, staf Kecamatan Jogonalan, relawan, dan tamu undangan lainnya.
Ikrar Halal Bi Halal bersama dipimpin oleh PPL Kecamatan Jogonalan, Subiyakto. Setelah melakukan ikrar Halal Bi Halal dilanjutkan sambutan dari Camat Jogonalan, Sutopo.
Dalam sambutannya menggunakam Bahasa Jawa, Camat Sutopo antara lain mengatakan “Menawi kito Halal Bi Halal mboten lepas saking riyadi Idul Fitri. Tentunipun ugi mboten lepas saking nindakaken siam/poso wulan Romadhon. Mugi nindakaken siam ing wulan ditampi Gusti Allah. Lajeng sami-sami ngaturaken sugeng Riyadi Idul Fitri saksampunipun nindakaken siam salami 30 dinten, angsal kemenangan saking Gusti Allah”.
Camat Sutopo juga berharap pada Perayaan Idul Fitri tahun depan masih dapat diketemukan dalam suasana Halal Bi Halal yang membahagiakan bersama.
Seusai halal bi halal, Camat Sutopo ketika diwawancarai wartawan antara lain mengatakan kegiatan rakor di Kecamatan Jogonalan. Karena masih suasana lebaran maka diawali untuk saling memaafkan atau halal bi halal. Sama-sama orang Jawa maka ada baiknya untuk “Ngapuro ing ngapuronan”. Untuk bersikap yang lebih baik.
Kehadiran peserta rakor yang diundang mencapai 95% bagi Camat Sutopo merasa senang. Dalam kesempatan dapat bertemu untuk silaturahmi bersama, saling memaafkan. Karena sebelum dimaafkan dari Allah hubungan antar sesama manusia mesti saling memaafkan.
Harapan Camat Sutopo setelah halal bi halal ini ada peningkatan kinerja di Kecamatan Jogonalan. Dampaknya akan dapat menyejahterakan warga masyarakat Kecamatan Jogonalan.
Tausyiah halal bi halal disampaikan oleh Muhammad Yusup selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Jogonalan.
Dalam tausyiahnya Muhammad Yusup mengajak hadirin untuk menyadari bahwa manusia kecil hidup di dunia ini. Allah melihat iman umat manusia dari sikap takwanya. Bertindak yang ikhlas ketika memberi derma orang lain yang sangat membutuhkan.
Selesai memberi tausyiah, Muhammad Yusup kemudian memimpin doa penutup Alpatekah. (ksd)
