BERITA KLATEN – WN pura-pura beli bensin, ketika penjual sedang perhatian melayani mengisi bensin, WN menyelinap ke dalam rumah Wiyono di Sajen, Trucuk, Klaten, Jateng, mencuri laptop dan handphone, Kamis (14/1/2021).
Demikian dikatakan Kapolsek Trucuk AKP Sarwoko dalam konferensi PERS di Mapolres Klaten, Rabu (27/1/2021). Lebih lanjut AKP Sarwoko menuturkan kronologi terjadinya pencurian laptop dan handphone milik Wiyono. Awalnya AN yang memboncengkan seorang residivis WN yang tinggal di Karanganyar membeli bensin di kios milik Wiyono.
Ketika Wiyono sedang melayani AN yang membeli bensin, kemudian WN menyelinap kedalam rumah Wiyono. Di dalam rumah Wiyono ada laptop dan handphone, kemudian WN mencuri laptop dan handphone. Laptop terus dimasukkan ke dalam jaket WN dan mengambil handphone. Terus membonceng AN, dan terus tancap gas pergi. Ketika Wiyono tahu kalau laptop dan handphone miliknya dicuri WN dan AN, Wiyono terus berteriak pencuri…pencuri.
Saat itu ada saksi, kemudian saksi mengejarnya. Ketika saksi mengejar AN dan WN sampai di Ngaran, Mlese saksi kemudian menendang sepeda motor yang dikendarai AN membocengkan WN. Kemudian AN yang tinggal di Jakarta dan WN adalah residivis Sukoharjo dihajar massa. Kebetulan ada personil anggota Polsek Ceper yang sedang patroli. Kemudian AN dan WN diamankan di Polsek Ceper. Selanjutnya ditangani Polsek Trucuk, dan kemudian dilimpahkan ke Polres Klaten.
Terkait pencurian, di wilayah Kecamatan Gantiwarno juga terjadi pencurian speker di rumah Sutardjo di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Senin (4/1/2021) lalu.
Kapolsek Gantiwarno AKP Prawoto dalam mengatakan, pelaku tersangka pencuri speker adalah Johan DS warga Karanganyar, bersama pasangannya bersama pasangannya FPE yang tinggal Delanggu. AKP Prawoto menegaskan Johan DS dan FPE ini meski tidak punya surat nikah tetapi sudah mempunyai anak.
Barang yang dicuri juga amplifier namun sudah dijual lewat COD. Barang bukti berupa obeng. Cara masuk rumah Sutardjo dengan manjat dan jugil jendela memakai obeng.
Ketika ditanya wartawan, Johan DS samapai melakukan mencuri karena faktor ekonomi yang miskin. (ksd)
