BERITA KLATEN – Pendapatan retribusi dari pasar Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan dalam satu tahun dapat mencapai Rp 20-an juta.
Demikian dikatakan Kepala Desa (Kades) Dompyongan Sarono ketika ditemui Berita Klaten.com di kantornya, Senin (11/11/2024) siang.
Pasar Desa Dompyongan yang berada di wilayah Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menurut Kades Dompyongan Sarono dilola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bernama Budi Mulya sejak tahun 2020. Personel yang mengurusi BUMDes Budi Mulya ada 11 orang. Format karcis retribusi pasar Desa Dompyongan masih menerapkan seperti model dilola oleh Pemkab Klaten.
Lebih lanjut Sarono mengungkapkan, Pasar Dompyongan sejak diserahkan pada Desa Dompyongan sudah ada perkembangan untuk tempat parkir dan membuat rumah toko (Ruko) sejumlah 6 unit. Jumlah pedagang atau bakul yang di pasar Desa Dompyongan ada sekitar 200-an. Dari 200-an orang pedagang atau bakul terdiri dari pedagang besar, dan bakul lesehan atau oprokan. Pedagang di pasar Desa Dompyongan lebih dari 50% datang dari luar Desa Dompyongan. Dari luar kota ialah Dieng, Bandungan, dan lainnya. Bakul dari daerah Kabupaten Klaten juga ada, antara lain dari Kemalang, Karangnongko, Wedi, dan lainnya.
Pantauan Berita Klaten.com setiap hari sekitar pukul 05.00 aktifitas para pedagang/bakul di pasar Desa Dompyongan sudah berdatangan, kemudian sekitar pukul 13.00 aktifitas di pasar Desa Dompyongan sudah mulai berkurang atau sepi. Tetapi toko milik warga di sekitar pasar Desa Dompyongan masih buka.
Ruko milik Pemerintah Desa Dompyongan dilola oleh Pemerintah Desa Dompyongan. Sistim pengelolaannya ialah dengan sewa lelang. Menurut Sarono, pengelolaannya Ruko seperti mengelola tanah pertanian milik Desa Dompyongan.
Kepala Desa Dompyongan Sarono menjelaskan, pengelolaan pasar Desa Dompyongan sejak diserahkan ke Desa Dompyongan sejak tahun 2019 sampai sekarang sudah 5 tahun. Perkembangannya sudah membangun tempat parkir dan membangun 6 unit ruko.
Menyinggung gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Dompyongan yang dirobohkan karena imbas pembangunan jalan tol Solo – Jogya, Sarono mengatakan kegiatan belajar mengajar siswanya dipindahkan ke gedung SD Negeri Dompyongan yang satunya. Kegiatan belajar mengajar (KBM) masuk pagi dan siang. Untuk gantinya gedung SD Negeri yang dirobohkan Pemerintah Desa Dompyongan mencarikan/menyediakan lahan untuk pembangunan SD Negeri. (ksd)